Lambannya Proyek Jembatan Dam Sebabkan Kemacetan

Karenanya Andi meminta, Pemerintah Kota (Pemkot) segera mencari solusi terbaik, termasuk mempercepat proyek jembatan DAM tersebut. Selain lalu- lintas terlihat semraut, kemacetan yang berlarut-larut juga merugikan masyarakat dala melaksanakan aktifitas.

“Bukan saja bertambahnya konsumsi BBM, kemacetan itu menghambat masyarakat yang beraktifitas. Kami dewan mengingatkan kawasan Markoni sampai simpang tiga DAM adalah pusat bisnis dan memang tingkat kepadatan lalu-lintasnya tinggi,” tuturnya.

Sementara itu Wakil Ketua Komisi III, Prijono Demo, menyatakan proyek jembatan DAM tersebut dari awal sudah memang mengalami keterlambatan. Bahkan Komisi III telah beberapa kali memanggil kontraktornya agar persoalan tersebut dapat segera diselesaikan.

“Memang dari awal sudah lambannya pengerjaannya, dampak dari molornya pembangunan jembatan itu juga sudah membuat resah bagi pengendara bahkan sempat digelari jembatan Stres,” kata Prijono.

Karenanya, Prijono berharap untuk pembangunan tahap kedua Jembatan tersebut, agar dapat diselesaikan tepat waktu, dan jangan sampai terulang lagi pada saat pembangunan tahap pertama.

Selain itu, Prijono juga menyoroti letak SPBU di Jalan MT Hariyono yang juga telah menambah kemacetan panjang di wilayah tersebut. Hal ini karena antrian truk – truk besar dari dalam maupun luar daerah untuk mengisi bahan bakar.

“Bahkan antrian truk – truk tersebut sampai diatas jembatan saat sore hari dan malam hari. Ini akan beresiko terjadi kecelakaan. Juga mengganggu pengguna jalan, dan dapat menghambat pekerjaan jembatan yang sudah memasuki pembangunan tahap kedua,” tukasnya.

Untuk menguranggi kemacetan, Prijomo mengusulkan sebaiknya pihak pengelola (Pertamina) menambah tempat pengisian BBM, agar antrian truk tidak bertumpuk di sepanjang hingga dapat menimbulkan kemacetan yang berkepanjangan, dan rawan terjadinya kecelakaan.

Berita Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *