Karen itu katanya ia meminta agar pemkot dan pertamina bisa mengalokasikan keberadaan solar bagi IKM. “ Kalau solar naik ya kita pasti ikut sesuaikan,” katanya.
Kesulitan pengrajin tahu tempe juga ditambah lagi sejak dua pekan lalu, bahan utama kedelai import sudah mengalami peningkatan.
“Importir telah menaikan harga kedelai dari Rp6200/kg menjadi Rp7100 perkg. Alasan negara importir seperti vietnam dan Argentina tengah mengalami kekeringan. Belum lagi harga plastic pembungkus yang juga alami kenaikan,” paparnya.
Karena itu Menurutnya, pihaknya bersama 106 pengrajin tahu tempe se Balikpapan akhir pecan ini akan membahas kenaikan harga eceran tahu tempe
“Mereka sudah minta supaya dilakukan penyesuaian karena harga produksi sudah pada naik. Akhir pecan kita akan gelar pertemuan koperasi dengan pengrajin,” ungkapnya.
Diketahui saat ini harga tempe eceran berat 300 gram dijual dengan harga Rp1600-1800 sedangkan harga tahu dijuala Rp3500 satu bungkus isi 10 potong. Sedangkan tahu potong untuk partai atau per ember berisi 200 potong harga tertinggi sampai Rp55 ribu sedangkan Tempe dalam jumlah partai (10 keatas) dijual seharga Rp1600-18000, sedangkan untukeceran Rp2000-Rp2500 perpotong.
“Naiknya berdasarkan kesepakatan pengrajin dan koperasi. Kita akan bahas itu pada akhir pekan ini,” ungkapnya.
Saat ini stok kedelai hingga masih cukup untuk 2,5 pekan kedepan dengan jumlah kontainer sebanyak3,5 berisi kedelai. Masing-masing kontainer memuat 23 ton kedelai. Problemnya kata Lisa kemampuan menyimpan kedelai paling lama 2 bulan.
“Setelah itu akan rusak kualitasnya. Kita tidak berani kalau sampai dua bulan. Karena kita datangkan kedelai dari luar dengan kualitas satu atau dua,” tandasnya.
Keterlibatan pemasok kedelai lokal kata Lisa pernah dilakukan yakni mendatangkan kedelai asal Sulsel namun hasilnya kurang memuaskan.” Pada tahap pertama bagus kualitasnya II namun tahap berikutnya kualitas kurang bagus sehingga pengrajin mengembalikan kedelai kepada kita (koperasi) kita pernah rugi Rp50 juta gara-gara kedelainya rusak,” terangnya.
Sedangkan Assiten II pemkot Balikpapan Sri Sutantinah menyatakan permintaan adanya harga solar untuk IKM masih perlu dilakukan pembahasan dengan melibatkan instansi seperti Pertamina.
“Solar untuk IKM ini kita akan coba cari cara. Sekarang inikan solar itu untuk subsidi dan non subsidi ,kalau cari subsidi dia sulit carinya. Makanya kita akan coba libatkan dengan instansi lain sehingga sector IKM ini dapat terlayani dengan baik,” katanya.