Maksut pernyataanya tersebut, lanjut Jamal, Persiba bersikap cuek atau istilah gaulnya adalah EGP (emang gue pikiran) atas turunnya sanksi dari Komisi Disiplin PSSI ini. Dia menyatakan PSSI tidak bisa lagi seenaknya menerapkan sikap otoriternya pada anggotanya.
Adanya sanksi ini, Jamal mengaku semakin kecewa dengan semua kebijakan sudah dikeluarkan PSSI. Meski dihuni praktisi olahraga nasional, menurutnya pengurus PSSI gagal menerapkan ketentuan sesuai aturan statute FIFA.
“Bikin aturan sanksi saja amburadul, bagaimana aplikasi di lapangan ? Kami anggap angin lalu saja putusan itu,” ujarnya.
Namun demikian, belum ada kepastian sudah diterima atau belum pengiriman surat sanksi PSSI pada manajemen Persiba. Jamal mempersilakan media mengecek langsung keberadaanya di ruang sekretariat di Stadion Parikesit Balikpapan.
“Saya belum tahu, cek saja di secretariat Persiba,” paparnya.
PSSI sudah menjatuhkan sanksi pada klub-klub yang mengikuti Indonesian Super League (ISL), Komisi Disiplin PSSI juga menghukum dua orang yang terlibat di PT. Liga, yakni Harbiansyah Hanafiah dan Syahril Taher.
Harbiansyah yang merupakan presiden Direktur Persisam Putra Samarinda, dan Syaril yang adalah Ketua Umum Persiba Balikpapan, dinyatakan bersalah oleh Komdis dalam statusnya di PT. Liga Indonesia yang mengelola ISL.
Harbiansyah aktif sebagai Komisaris utama PT. Liga Indonesia dianggap menghasut klub profesional untuk tidak mengikuti IPL. Demikian Syahril Taher sebagai Direktur Utama PT. Liga Indonesia.
Kedua orang tersebut dikenakan Kode Disiplin Pasal 57 ayat 1 dan 4, dan dihukum berupa larangan beraktivitas di lingkungan PSSI selama tiga tahun, plus denda Rp 150 juta.
Adapun klub klub peserta ISL dikenakan ketentuan degradasi ke Divisi Utama Liga Indonesia pada 2012/2013 mendatang. Masing masing tim memperoleh sanksi bervariasi yang sudah diputuskan Komisi Disiplin PSSI.