Menurut Rendy, kenaikan harga ini juga dibarengi dengan langkanya ketersediaan semen di pasaran. Para anggota Kadin yang sebagian besar merupakan pengusaha konstruksi mengeluhkan kenaikan ini. Bahkan dirinya harus membeli semen dari luar daerah secara langsung agar bisa menyelesaikan proyek yang sedang dikerjakannya.
Rendi menduga ada permainan di tingkat distributor karena pihaknya sudah mengkonfirmasi ke produsen mengenai pengiriman semen. Dia berujar produsen semen sudah menjalankan prosedur sesuai dengan yang
selama ini diterapkan.
Sementara itu Sekretaris Jenderal Real Estate Indonesia (REI) Balikpapan Andi Sangkuru mengungkapkan,naiknya harga semen juga mempengaruhi perkembangan industri properti. “Pasti ada pengaruhnya karena bahan baku utamanya kan semen,” katanya.
Sedangkan Pemimpin Kantor Bank Indonesia (KBI) Balikpapan Tutuk Cahyono mengatakan kejadian kenaikan harga seperti ini sebaiknya segera diredam karena bisa memicu tingginya tingkat inflasi.
“Kemungkinan dimanfaatkan oleh segelintir orang demi keuntungan pribadi,” tandasnya.