Kondisi tersebut tentu sungguh memprihatinkan, karena jauh dari tujuan awal didirikannya sekolah di KM 20 yakni agar keberadaan sekolah itu untuk memberikan kesempatan bagi warga sekitar untuk mengenyam pendidikkan.
“Sangat memprihatinkan sekali, kesenjangan mencolok. Didirikan sekolah dipinggiran itu agar sekolah di kota tidak dipenuhi siswa yang jauh dari kota. biar dari sisi ekonomi dan transporatsi/angkutan juga mereka terbantu dengan adanya sekolah didekat lingkungan. Ternyata ini belum sepenuhnya terjawab. Pemerataan pendidikan belum sepenuhnya terjadi,” terangnya.
Karenya oddang, meminta kepada Pemerintah Kota (pemkot) Balikpapan agar tidak hanya memikirkan berapa banyak jumlah kelulusan anak sekolah, tetapi juga kualitas sumber daya manusia yang dihasilkan dari lulusan tersebut. Disdik juga didesak agar dalam pemberian bantuan benar-benar memperhatikan kondisi sekolah.
“Jangan sekolah yang sudah kenyang dapat bantuan masih diberi bantuan terus. Harus lihat di lapangan dan perioritas mana sekolah yang harus dibantu, karena ini sangat memprihatinkan dan sungguh ironi,” imbuhnya.
Odang berjanji bersama Komisi IV akan memperjuangkan pemerataan fasilitas sekolah sehingga tercipta kualitas yang baik. “ Kita akan desak persoalan ini agar kedepan tidak kita temui lagi kondisi seperti di SMP 20 itu,” tandasnya.