SMK Pertiwi memiliki lima bangunan terdiri ruang kelas belajar mengajar, laboratorium dan ruang guru. Sekolah ini tercatat memiliki sebanyak 222 siswa siswi berjenjang dari kelas 1 hingga 3.
Ironisnya, Gedung SMK Pertiwi rencananya dipergunakan untuk sarana ujian tengah semester (UTS) seluruh siswanya selama 10 hari kedepan. Dinas Pendidikan Balikpapan sudah menjadwalkan pelaksanaan UTS bagi seluruh sekolah menengah atas/kejurusan yang jatuh pada 15 – 25 Desember 2011.
Sehubungan itu, Syahrumsah mengeluarkan kebijakan memindahkan lokasi ujian siswa SMK Pertiwi bersama SMK 3 Balikpapan. Dia hanya meminta masing masing pengurus sekolah agar membahas teknis sistimnya supaya tidak mengganggu pelaksanaan UTS siswa.
“Teknisnya mereka bicarakan saja,” ujarnya.
Disamping itu usai UTS, Syahrumsah juga meminta agar proses belajar mengajar siswa SMK Pertiwi sementara pindah ke ruang kelas SMP 7 Balikpapan. Seperti halnya saat dengan SMK 3, dia juga meminta teknis pelaksanaanya agar dibicarakan bersama.
“Karena mereka yang tahu teknisnya, apa ruang kelasnya dibagi atau waktu belajarnya dipisahkan sistim pagi dan siang,” paparnya sambil menambahkan kebijakan ini berlaku hingga SMK Pertiwi mampu membangun kembali gedungnya yang habis terbakar.
Kebakaran besar melanda Balikpapan Kalimantan Timur dengan menghanguskan sebanyak 183 rumah di tiga RT Kelurahan Damai. Bencana kebakaran terjadi sekitar pukul 01.00 hingga 05.00 Wita dengan besaran kerugian masyarakat totalnya ditafsir sebesar Rp 2,5 miliar.
Kebakaran terjadi kawasan rumah nelayan atas air padat penduduk yang dihuni sedikitnya 1 ribu warga masyarakat Balikpapan. Padatnya area rumah nelayan ini menyebabkan petugas kebakaran kesulitan menjinakan kobaran api sehingga menghanguskan kawasan tersebut.
Balikpapan mengerahkan sedikitnya 12 mobil pemadam kebakaran yang diantaranya milik Pemerintah Balikpapan, PDAM, Pertamina, Chevron dan Total Indonesie. Sebanyak 100 petugas kebakaran bekerja saling bahu membahu dalam upaya memadamkan nyala api.
Dipastikan tidak ada korban jiwa sehubungan peristiwa bencana kebakaran di penghujung akhir tahun Balikpapan tersebut. Namun sebanyak seribu warga Kelurahan Damai terpaksa kehilangan tempat tinggal sebagai akibat peristiwa ini.
Pantauan di lapangan, warga terlihat masih berupaya mengumpulkan barang barang berharga dari sisa puing puing bekas kebakaran. Bantuan nasi bungkus, beras dan mie instan sudah mulai mengalir dari para simpatisan pada warga yang bertahan di sekitar lokasi kebakaran.
Tempat kebakaran bersebelahan langsung dengan komplek pertokoan elit pusat perbelanjaan Balikpapan Super Blok (BSB). Sedang ada proses negosiasi ganti rugi antara manajemen BSB dengan warga dalam pengelolaan kawasan tersebut.
Kawasan perumahan yang saat ini sudah jadi arang berdiri di area milik negara. Bangunan masyarakat berdiri di kawasan rawa serta pantai yang tidak jelas surat surat kepemilikan lahannya.