Pemerintah Kota Balikpapan Kalimantan Timur mempertimbangkan pinjaman dana luar negeri untuk pembiayaan pembangunan infrastruktur daerah. Bank Dunia sudah menyebutkan Pemkot Balikpapan dianggap layak mengajukan pinjaman di luar dana daerah.
“Penilain bank dunia dan risetnya kita bisa berhutang ke bank luar negeri atau memanfaatkan dana pihak ketiga kita hati-hati kajinya soalnya ini hutang belum pernah latihan berutang itu bagaimana,” kata Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendy, Kamis (28/2).
Rizal mengatakan pihaknya benar-benar menerapkan prinsip kehati-hatian dalam meminjam pinjaman luar negeri atau upaya mengeluarkan obligasi daerah.
Semua daerah kata Rizal hampir sama masih mengandalkan pembiayaan dari APBD/APBN. Namun masih sedikit daerah yang bisa mengembangkan pembangunan infrastruktur diluar APBD/APBN.
Rizal mencontohkan, Provinsi DKI Jakarta sudah bisa melakukan itu melalui penerbitan obligasi atau dana luar. “Kita juga termasuk bisa tapi saya ngak tahu berapa kemampuan kita untuk berhutang tapi kita mampulah untuk berhutang,” katanya
Pembangunan infrastruktur kata Rizal mengutip Menko perekonomian tidak cukup hanya mengandalkan APBD/APBN karena itu mulai dikaji pembiayaan dari pihak ketiga.
Komposisi APBD Balikpapan kata Rizal masih bagus yakni 60 berbanding 40 persen antara belanja modal dengan belanja pegawai.
Pada 2013 ini, APBD murni kota mengalokasikan Rp300 miliar namun Pembangunan infrastruktur Balikpapan tambah rizal juga ditopang dari APBD Provinsi dan APBN.” Infrastruktur itu kan memang ada dari APBD kota, provinsi dan pusat,” tukasnya.