Pemerintah Kota Balikpapan Kalimantan Timur akhirnya akan menggelar ujian nasional SMA/SMK pada Jumat (19/4). Panitia Balikpapan akan mencetak ulang sebanyak 249.600 lembar soal UN bagi 9 sekolah yang belum menerima soal ujian dari pemerintah pusat.
“Karena sebanyak 9 sekolah Balikpapan belum memperoleh soal ujian,” kata Kepala Dinas Pendidikan Balikpapan, Herry Misnoto, Kamis (18/4).
UN Balikpapan, kata Herry akan digelar pada 19 hingga 25 April untuk enam mata pelajaran UN. Diknas Pemkot Balikpapan, Universitas Mulawarman dan kepolisian akan memantau secara langsung proses pencetakan ulang soal soal UN bagi siswa siswa Balikpapan.
“Mesin foto kopinya akan ditempatkan di sekolah agar bisa dipantau langsung,” paparnya.
Pemkot Balikpapan, menurut Herry akan mendukung penuh pelaksanaan UN dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 60 juta. Anggaran tersebut peruntukannya bagi pembayaran biaya cetak sebanyak 249.600 soal UN.
“Saya perkirakan sebanyak itu yang kita butuhkan untuk mencetak soal UN,” paparnya.
Herry mengatakan pelaksanaan UN ini jadi edaran Dinas Pendidikan Kalimantan Timur bagi 14 kota/kabupaten setempat. Masing masing daerah diminta melaksanakan UN sesuai jadwal ditentukan Provinsi Kalimantan Timur.
“Ini sudah ada surat edarannya dari provinsi,” ungkapnya.
Guru guru di SMA 1 Balikpapan menyatakan penundaan pelaksanaan UN ini secara tidak langsung berpengaruh pada mental belajar murid murid. Selain itu juga berdampak pada agenda siswa yang sebagian sudah mendaftar bimbingan belajar jelang UMPTN di Jawa.
“Mereka sudah mendaftar bimbingan belajar di Jawa dan sebagian juga sudah membeli tiket pesawat untuk berangkat. Otomatis agenda bimbingan belajar mereka juga akan terganggu,” papar Yayuk.
Meski demikian, Yayuk optimis penundaan UN ini tidak berpengaruh pada prestasi akademis siswa SMA 1 Balikpapan. Sejak jauh hari, mereka sudah siap mengikuti UN diselenggarakan Kementerian Pendidikan.
“Hanya saja, sebagian memang mengeluh bosan belajar terus,” ungkapnya.