Dahlan mengatakan pelabuhan di Balikpapan sangat strategis sebagai lokasi pabrik kemasan produksi semen dari PT Semen Gresik dan PT Tonasa. Lokasinya mampu menjangkau kota kota lain lewat distribusi jalur darat di Kalimantan Timur.
Selama ini, Dahlan mengatakan distribusi semen di Kalimantan Timur mempergunakan jalur transportasi sungai Mahakam tujuan Balikpapan, Samarinda dan Kutai Kartanegara. Namun akhir akhir ini terjadi pendangkalan sungai Mahakam untuk jalur kapal kapal bertonase besar.
“Sekarang hanya mampu dilewati kapal ukuran 15 ribu ton saja maksimal, terlalu kecil untuk transportasi semen,” ungkapnya.
Terlebih lagi akan ada peningkatan 2 juta ton produksi semen PT Tonasa Makassar pada tahun 2012 ini. Penambahan produksi berdampak langsung terhadap kelancaran distribusi semen ke seluruh Indonesia.
“Saya pernah lihat 13 kapal semen PT Tonasa yang antri saat pemberangkatannya,” paparnya.
Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak meminta Kementerian BUMN segera menuntaskan kelangkaan semen yang rutin terjadi di seluruh kota/kabupaten setempat. Kelangkaan semen membuat harganya melambung hingga mencapai Rp 1,3 juta / sak di perbatasan Kalimantan Timur.
“Makanya banyak yang beli semen dari Malaysia karena seharga Rp 300 ribu / sak,” ungkapnya.
Idealnya, Awang mengatakan Kalimantan Timur membutuhkan pasokan 2,6 juta ton semen / tahun untuk pembangunan infrastruktur. Kalimantan Timur sedang melakukan agenda pembangunan seperti renovasi Bandara Sepinggan, proyek jalan tol Balikpapan – Samarinda – Bontang, jembatan pulau Balang, jembatan Tenggarong hingga pelabuhan Maloy.
“Untuk itu, Semen Gresik hanya mampu menyediakan 850 ribu ton saja, mohon segera diatasi,” tuturnya.
