7.086 Siswa SMA dan SMK Ikut UN di Balikpapan

Peserta UN tingkat SLTA  tahun ini diikuti 3519 siswa dari SMA dan Madrasah Aliyah yang berjumlah 30 sekolah dan SMKN diikuti oleh 3567 siswa yang berjumlah 23 sekolah.

“Sampai saat ini yang kita lihat  berjalan lancer tidak ada sesuatu yang begitu mengganggu. Harapnya sampai selesailah. Kita belum dapat laporan dari 53 sekolah , secara umum berlangsung baik, tenang tidak terlalu angker dan didramatisir. Mudah-mudahan ini membantu anak-anak supaya meraka dapat melaksanakan ujian dengan baik,” katanya.

Namun Rizal menyatakan pelaksanaan UAN diharapkan tidak menjadi momok tahunan bagi siswa karena UN merupakan bagian dari proses belajar siswa. Karena itu pers juga diharapkan memberikan pemberitaan soal UN secara obyektif dan tidak dilebih-lebihkan.

”Seolah-olah l UN ini didramatisir, kayak momok, bahkan pers ada yang menulis UN ini seperti perjudian. Padahal tidak, UN ini proses dari pendidikan. Seharusnya ini alamiah saja jangan terlalu tegang,” tandasnya

Peninjauan ke sekolah salah satunya menurut Rizal, guna mengetahui secara langsung jalannya ujian nasional di kawasan Balikpapan Timur, sekaligus melihat kesiapan panitia sekolah serta siswa dalam menghadapi ujian nasional, termasuk suasana yang ada diruang kelas saat pelaksanaan UN.

Dari hasil peninjauan ini diketahui peserta ujian nasional di SMA 7 berjumlah 330 siswa namun berkurang 1 orang dikarenakan siswa yang bersangkutan mengundurkan diri dan tidak diketahui alasanny. Sementara di SMK 5 peserta ujian berjumlah 245 siswa  dengan  13 kelas yang digunakan untuk UN.

Kepala Disdik Syahrumsyah mengatakan  panitia UN menyiapkan lima jenis soal yang berbeda sehingga antara siswa yang berada disebelah memiliki soal ujian yang berbeda. Kerahasian soal sangat dijamin.

“Sekarang ini kita termasuk pengawas baru mengetahui soal-soal itu setelah dibuka paket soal itu. Disitu ada kode soal dan denah, jadi muka depan belakang dan samping itu soalnya berbeda,” ujarnya.

Untuk saat ini Ia belum mendapat laporan adanya siswa yang sakit atau tidak dapat mengikuti ujian. “ Belum ada laporan. Sakit itu ada prosedurnya juga. Kalau dokter bilang sakit, ya kita beri dia ujian UN susulan yang susulan  ini juga disiapkan soal susulan  yang tentunya berbeda dari soal yang ada,” katanya.

Syahrumsyah meminta peserta UN dapat menjalani ujian dengan serius tapi santai tanpa harus dibebani oleh tingkat stress yang berlebihan. “ Serius artinya benar-benar belajar terus ujian dilalui dengan santai tapi selesai,” harapnya.

Berita Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *