NewsBalikpapan – PLN (Persero) dan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (Ditjen Gatrik) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjalin kerja sama untuk mengendalikan perubahan iklim pada subsektor pembangkit tenaga listrik. Penandatanganan kerjasama ini dilakukan di kantor pusat PLN, Jakarta Selatan, pada Rabu (08/05/2024) dalam rangka peringatan Hari Bumi.

Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P. Hutajulu menekankan komitmen pemerintah dalam memitigasi perubahan iklim, seiring dengan perjanjian Paris untuk menjaga peningkatan suhu bumi tidak melampaui 1,5 derajat Celsius. Sementara Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk menyinergikan program kedua belah pihak terkait pelaporan, verifikasi Gas Rumah Kaca (GRK), dan implementasi Nilai Ekonomi Karbon (NEK) guna mencapai target Nationally Determined Contribution (NDC).

PLN dan Ditjen Gatrik telah mengimplementasikan aplikasi PLN Climate Click untuk penghitungan, pelaporan emisi GRK, perdagangan karbon, serta aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Integrasi sistem antara PLN dan Ditjen Gatrik membuat data lebih akurat dan efisien. Selain itu, kolaborasi ini juga memungkinkan pengembangan fitur pada kedua aplikasi untuk meningkatkan tata kelola perubahan iklim.

Darmawan juga menekankan komitmen PLN dalam memitigasi perubahan iklim, dengan menerbitkan Rencana Usaha Penambahan Tenaga Listrik (RUPTL) terhijau, yang mengalokasikan 75% energi dari sumber baru terbarukan pada tahun 2040. Hal ini sejalan dengan peta jalan transisi energi untuk mencapai Net Zero emissions (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan tata kelola mitigasi perubahan iklim secara komprehensif dan mendukung upaya bersama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.