...

Transformasi Kinerja Keuangan PLN Diapresiasi oleh DPR RI

Jajaran PT PLN Persero di DPR RI. Foto PLN

NewsBalikpapan – Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI memberikan apresiasi terhadap kinerja keuangan PT PLN (Persero) di bawah kepemimpinan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo. Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Aria Bima, dalam Rapat Dengar Pendapat antara Komisi VI DPR RI dengan PLN, di Jakarta pada Rabu (3/4/2024).

“Komisi VI DPR RI memberikan apresiasi atas upaya yang dilakukan oleh PT PLN (Persero) dan juga atas capaian bisnis perseroan sepanjang 2023. Serta mendorong PLN memastikan ketersediaan, keandalan, dan ketahanan energi listrik, termasuk meningkatkan layanan kepada pelanggan melalui inovasi dan transformasi bisnis yang berkelanjutan,” kata Aria.

Anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty juga menilai bahwa sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PLN telah berhasil memperbaiki kinerjanya, menghasilkan laba yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

“Saya ingat ketika pertama kali masuk ke Komisi VI periode ini, pada tahun pertama dan kedua, rapor PLN masih merah. Namun, sekarang, PLN telah mampu meraih laba, bahkan berlipat dari sebelumnya. Bahkan, saya juga membaca bahwa PLN telah meraih berbagai penghargaan baik tingkat nasional maupun internasional,” ujar Evita.

Evita juga meminta kepada PLN untuk tidak berpuas diri dan terus meningkatkan kinerjanya, terutama dalam menyediakan listrik di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

“Saya ingin PLN juga fokus pada peningkatan rasio elektrifikasi demi mewujudkan sila kelima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tambah Evita.

Direktur Utama PLN menyatakan bahwa peningkatan laba yang diraih perusahaannya tidak lepas dari transformasi yang dilakukan. Melalui transformasi ini, PLN mengubah paradigma dan cara kerja menjadi lebih lincah dan produktif, sehingga mampu meningkatkan pendapatan sekaligus melakukan efisiensi operasional dan keuangan.

“Kami menata seluruh proses bisnis, termasuk dalam pengelolaan keuangan. Hasilnya di tengah volatilitas kurs dan kondisi makroekonomi yang tidak kondusif, PLN berhasil meningkatkan penjualan, meningkatkan EBITDA, menjaga arus operasi kas, bahkan mampu meningkatkan Return of Invested Capital,” jelas Darmawan.

Dengan berbagai upaya di bawah kepemimpinan Darmawan, PLN berhasil mencetak rekor laba tertinggi sepanjang sejarah, yaitu dari Rp 5,99 triliun pada 2020, menjadi Rp 13,17 triliun pada 2021, dan meningkat kembali menjadi Rp 14,41 triliun pada 2022.

“Untuk laba tahun 2023, saat ini masih dalam proses audit. Kami optimis bisa kembali mencatat laba tertinggi sepanjang sejarah,” ungkap Darmawan.

Dalam melakukan transformasi pengelolaan keuangan, PLN melakukan proactive debt management, percepatan pembayaran utang, dan konversi pinjaman. Langkah ini berhasil menurunkan saldo utang sebesar Rp 55 triliun sejak tahun 2019, sambil terus melaksanakan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan.

PLN juga memiliki program Cash War Room (CWR) yang fokus pada penguatan manajemen keuangan secara komprehensif. Pada tahun 2024, CWR mulai menambahkan fokus pada upaya peningkatan pendapatan melalui optimasi penjualan dan distribusi.

“Dengan program ini, kami memiliki visibility terhadap pendapatan dan pengeluaran kami, mulai dari jangka pendek, menengah, hingga panjang. Sehingga pengelolaan keuangan menjadi lebih optimal dan efisien,” tambah Darmawan.

Selain itu, PLN juga melakukan pengendalian likuiditas, digitalisasi perencanaan pembayaran, dan sentralisasi perencanaan secara end to end. ADV

Bagikan Berita

WhatsApp
X
Facebook
Print
Telegram

Berita Terkait

Tulis Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *