SAR Balikpapan Miliki Kapal Cepat, Amankan ALKI II

Kapal SAR 236 WisanggeniNewsBalikpapan –

Badan SAR Nasional meresmikan pengoperasian Kapal Negara SAR 236 Wisanggeni untuk wilayah pengamanan Kalimantan Timur dan Utara. Kapal sepanjang 40 meter berbahan baku almunium ini dipergunakan untuk memberikan pertolongan rescue jalur pelayaran Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II Selat Makassar.

“Kapal ini nanti dipergunakan Kantor SAR Balikpapan,” kata Kepala Badan SAR Nasional, Masrsekal Madya Bambang Soelistyo di Balikpapan, Kamis (21/1).

Soelistyo mengatakan Provinsi Kaltim dan Kaltara memiliki wilayah perairan laut yang sangat luas. Areanya meliputi jalur pelayaran internasional Alki II yang ramai dilalui ratusan kapal asing setiap bulannya.

“Alki II sudah dibuka sebagai jalur internasional, sehingga harus diamankan factor keselamatannya bila ada kecelakaan,” paparnya.

KN SAR 236 Wisanggeni produksi galangan kapal Batam ini, kata Soelistyo akan mampu membantu proses evakuasi korban kecelakaan laut di perairan Selat Makassar. Kapal seharga Rp 60 miliar ini memiliki kecepatan maksimal 27 knot sehingga segera menjangkau lokasi kecelakaan pelayaran.

“Seperti sempat terjadi kecelakaan di Selat Makassar beberapa waktu lalu, saat itu SAR Balikpapan belum punya kapal untuk evakuasi,” ujarnya.

Soelistyo menyatakan nantinya wilayah Kantor SAR Balikpapan juga dilengkapi helicopter dalam melaksanakan tugas rescue wilayah Indonesia timur. Idealnya masing masing kawasan di Indonesia minimal memiliki 2 helicopter serta kapal cepat mampu bermanuver.

“Setidaknya Indonesia barat ada dua, tengah dua dan timur dua. Sekarang helicopter adanya di Jawa saja,” paparnya.

Pada masa masa mendatang, Soelistyo optimis Badan SAR Nasional semakin professional didukung berbagai peralatan rescue modern canggih. Dia memastikan pengadaan berbagai alat rescue dilakukan bertahap bagi seluruh kantor SAR Indonesia.

Pemerintah sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2,4 triliun bagi Badan SAR Nasional tahun 2016 ini. Anggaran ini mayoritas dipergunakan untuk menggaji sebanyak 3.250 pegawai SAR serta dana operasi rescue kecelakaan di Indonesia.

“Catatan kami setiap hari ada tujuh peristiwa kecelakaan dari skala kecil hingga besar,” tuturnya.

Berita Terkait

2 Comments

  1. […] mengaku memerintahkan personilnya agar bertindak professional dalam penanganan Gafatar. Kapal motor TNI AL mengawasi kapal angkut KM Bukit Siguntang yang rencananya membawa warga Gafatar keluar dari […]

  2. […] mengaku memerintahkan personilnya agar bertindak professional dalam penanganan Gafatar. Kapal motor TNI AL mengawasi kapal angkut KM Bukit Siguntang yang rencananya membawa warga Gafatar keluar dari […]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *