Ribuan karyawan PT Kertas Nusantara di Berau Kalimantan Timur meminta pengusaha sukses Prabowo Subianto campur tangan dalam penyelesaian kasus mereka. Konglomerat tersebut adalah pemilik perusahaan kertas yang saat ini sedang mengalami permasalahan produksi.
“Pak Prabowo musti ikut campur tangan menyelesaikan masalah kami,” kata Wakil Bendahara SP PT Kertas Nusantara, Syaiful Tanjung, Senin (6/5).
Syaiful mengatakan PT Kertas Nusantara sudah tiga bulan terakhir tidak membayar hak 1.000 karyawannya. Terbengkelainya kasus itu, menurutnya disebabkan tidak adanya koordinasi antara direksi PT Kertas Nusantara dengan Prabowo Subianto selaku pemilik perusahaan.
Selaku tokoh nasional, Syaiful yakin bekas Danjen Kopassus ini akan mampu menyelesaikan berbagai tuntutan karyawan. Apalagi dirinya juga menjadi salah satu kandidat calon presiden pada pemilihan umum mendatang.
“Bila pak Prabowo masih tercatat sebagai pemilik perusahaan. Tentu akan mampu menyelesaikan masalah ini,” ujarnya.
Konflik perburuhan PT Kertas Nusantara dengan Serikat Pekerja Perkayuan dan Perhutanan Indonesia (SP Kahutindo) sudah berlangsung setahun terakhir ini. Mereka sudah mengadukan nasibnya ke berbagai instansi terkait hingga DPR RI.
Karyawan menuntut apa yang semestinya jadi hak mereka seperti jaminan kesehatan, pembayaran iuran Jamsostek serta pembayaran gaji 1.000 karyawan yang tertunda. Hak hak karyawan ini kerap terabaikan sehubungan kondisi perusahaan yang tidak sehat. Bahkan gaji terakhir karyawan pada Januari ini baru akan terbayar pada akhir bulan nanti.
Ada lima kesepakatan yang jadi tuntutan karyawan yaitu pembayaran gaji tiap akhir bulan, iuran Jamsostek karyawan yang sedang berjalan, jaminan kesehatan dan terakhir angsuran Jiwasraya. PT Kertas Nusantara menunggak pembayaran iuran Jamsostek selama kurang lebih 33 bulan terakhir ini. Demikian pula angsuran pembayaran Jiwasraya yang juga terunggak hingga 4 tahun atau mulai Januari 2009 silam.