Mantan Kepala Staf TNI AD, Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo menerima gelar kebangsawanan Madang Lenjau Suku Dayak Kalimantan Timur. Dalam bahasa Dayak sosok purnawirawan ini adalah pemimpin yang mampu mengayomi seluruh suku yang ada di Indonesia.
“Beliau adalah pemimpin yang bisa mengayomi semua, sehingga kami memberikan gelar ini pada dirinya,” kata Ketua Dewan Adat Dayak Kalimantan Timur, Edy Gunawan Arieq Lung, Senin (16/9).
Selain menganugerahkan gelar, Gunawan juga menyematkan baluko alias mahkota yang biasa dikenakan raja raja Suku Dayak Kalimantan. Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak memasangkan sendiri mahkota ini beserta syal manik sebagai pernik pernik khas Kalimantan.
Pramono mengaku mendapatkan kehormatan saat menerima gelar kebangsawanan sudah diberikan masyarakat Kalimantan Timur ini. Dirinya berjanji akan mengemban amanat ini selaku seorang pemimpin yang tidak membedakan masing masing golongan.
“Saya merasa terhormat serta melaksanakan amanat yang diberikan pada saya,” ujarnya.
Bukan kali pertama ini saja Pramono Edhie Wibowo menerima gelar kebangsawanan dari sejumlah suku yang ada di Indonesia. Gelar Suku Dayak Kalimantan Timur ini adalah yang ke Sembilan sudah disandang salah satu peserta konvensi Partai Demokrat.
“Ini adalah gelar yang ke delapan atau Sembilan kalinya. Saya dapat gelar serupa dari Sanggau, Aceh dan lainnya,” paparnya.
Pramono Edhie Wibowo tiba di Balikpapan Kalimantan Timur dalam agenda silaturahmi dengan seluruh unsur masyarakat setempat. Seluruh unsur pimpinan daerah Kaltim ikut hadir dalam acara ini diantaranya Gubernur, Awang Faroek Ishak, Panglima Kodam Mulawarman, Mayor Jenderal Dicky W Usman, Kepala Polda Kaltim, Inspektur Jenderal DIcky Atotoy dan pengusaha local Yos Sutomo.
Dalam acaranya dipusatkan di pantai Lamaru Balikpapan juga dihibur dengan kehadiran pelawak kondang, Tukul Arwana dan Tarzan. Keduanya mengocok perut warga Balikpapan yang hadir yang mayoritas adalah ibu ibu dan anak anak.