PT Pertamina EP Field Bunyu membuka 10 sumur eksploitasi serta tambahan 1 eksplorasi dengan total investasi sebesar Rp 220 miliar. Pemaksimalan sumur sumur tua peninggalan Belanda ini diharapkan mampu meningkatkan produksi minyak mentah jadi 9 ribu barrels of oil per day (BOPD) dari sebelumnya hanya6.900 BOPD.
“Kami coba pemberdayaan kembali sumur sumur tua eks Belanda,” kata Field Manager Pertamina EP Field Bunyu Suyitno Salindeho, Senin (17/12).
Rincian investasi yang dikeluarkan untuk membuka sumur eksploitasi mencapai Rp 20 miliar per sumur. Adapun untuk sumur eksplorasi diperkirakan memerlukan biaya yang lebih besar kendati pihaknya mematok nilai investasi juga sebesar Rp20 miliar per sumur.
Selain menghasilkan minyak, sumur tersebut nantinya juga menghasilkan gas yang saat ini produksinya mencapai 11 MMSCFD (million metric standard cubic feet per day / juta standar kaki kubik per hari). Gas tersebut dipergunakan untuk menyuplai kebutuhan bahan bakar PT PLN Cabang Tarakan sebesar 4,5 MMSCFD – 4,8 MMSCFD dan PT PLN Cabang Bunyu sebesar 0,5 MMSCFD.
Adapun, untuk hasil minyak mentah dikirimkan ke Pertamina Unit Pengolahan V Balikpapan sebanyak 110 ribu BOPD per dua minggu. Suyitno menyebutkan jumlah tersebut tidak hanya berasal dari produksi Blok Bunyu saja tetapi juga dari Blok Sembakung dan Blok Bangkudulis.
Sebagian besar sumur eksploitasi yang akan direaktivasi tersebut berada dalam struktur Bunyu Nibung yakni sebanyak 7 sumur. Sisanya berada di struktur Bunyu yang seluruhnya berada di daratan (on shore).
Tercatat jumlah sumur yang ada di seluruh areal Pulau Bunyu mencapai 226 buah. Pertamina baru mengaktifkan 35 sumur yang produksinya memang masih cukup bagus.
Suyitno mengungkapkan sumur tersebut dulunya ditinggalkan karena adanya kendala produksi. Seiring dengan adanya perkembangan teknologi, kendala produski tersebut bisa direkayasa agar sumur tersebut bisa beroperasi dengan menghasilkan minyak dengan hasil yang ekonomis.
Dia juga menambahkan pengoptimalan sumur lama masih layak dilakukan karena biasanya masih terdapat cadangan minyak yang belum terangkut keluar. Dia bahkan memerkirakan capaian produksi dari sumur-sumur yang ada bisa mencapai 115%-120% pada 2013.
Kendala yang mungkin dihadapi dalam mengaktifkan kembali sumur lama yakni pencarian data terkait kondisi sumur. Namun, pihaknya terus melacak untuk memastikan ketepatan data sebelum reaktivasi dilakukan.