“Saat mau mendarat, salah satu korban menyampaikan SMS kerekannya di Susi air bahwa akan mendarat darurat,” ujarnya, Kamis (26/4).
Berdasarkan informasi itu, Kasiadi menyebutkan Bandara Sepinggan langsung menginformasikan pada tim SAR Balikpapan. Bersama dengan institusi terkait, tim SAR langsung mengidentifikasi sejumlah lokasi jadi tempat jatuhnya pesawat.
Kasiadi mengaku belum bisa memastikan penyebab pendaratan darurat pesawat Susi Air ini. Pesawat mengisi bahan bakar untuk 7 jam terbang.
“Kita tidak punya kewenangan soal penyebabnya apa. Nanti tunggu KNKT,” tandasnya.
Kasiadi mengungkapkan tim SAR Kaltim bersama Kepala Otoritas Bandara Sepinggan Wilayah VII Rustino Prawiro yang juga tim kelayakan terbang telah meenuju lokasi kejadian pagi ini dengan menggunakan helikopter. Selain itu, Kapolda Kaltim Irjen Pol Bambang Widaryatmo dan Kasat Brimob Polda Kaltim Kombes Pol Leo Bona Lubis juga turut datang ke TKP.
Pihak Susi Air, kata Kasiadi juga telah menerbangkan pesawat yang sama membawa dua peti jenazah.
“ Sekenarionya kita ngak tahu apakah langsung ke Balikpapan atau dibawa ke Jakarta. Yang persis tahu ya pihak Susi Air,” tandasnya.
Pesawat jeni filatus V6 satu mesin ini kehilangan kontak dengan lapangan terbang Melak pada pukul 17.10 Wita Rabu kemarin saat akan melakukan survey pemetaan di wilayah tersebut.
Lokasi jatuhnya pesawat ditemukan oleh warga Desa Maritan, Kecamatan Tabang, Kutai Kartanegara pada pukul 01.30 Wita.
