...

Aksi Kabur Tahanan Samarinda, Polres PPU Langsung Patroli Perbatasan

Polres PPU waspada menyusul kaburnya 15 tahanan di Samarinda, Foto ilustrasi

NewsBalikpapan – Jajaran Polres Penajam Paser Utara (PPU) bergerak cepat menindaklanjuti kaburnya sejumlah tahanan dari Polsek Samarinda Kota, Kalimantan Timur, Minggu (19/10/2025). Langkah antisipasi dilakukan dengan memperkuat komunikasi bersama jaringan dan mitra di lapangan.

Kapolres PPU, AKBP Andreas Alek Danantara, melalui Kasat Reskrim AKP Dian Kusnawan, mengatakan koordinasi dilakukan segera setelah informasi kaburnya tahanan diterima dari grup komunikasi internal Polri.

“Kami langsung merespons cepat begitu mendapat informasi valid, termasuk identitas dan foto para tahanan yang kabur,” ujar Dian, Senin (20/10/2025).

Menurutnya, seluruh wilayah di Kalimantan Timur berpotensi menjadi jalur pelarian, termasuk kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang masuk dalam wilayah hukum PPU. Karena itu, patroli diperketat hingga ke daerah-daerah yang dianggap rawan menjadi tempat persembunyian.

“Koordinasi kami lakukan dengan semua jajaran, termasuk Polsek di wilayah PPU. Patroli juga kami tingkatkan,” tegasnya.

Dian berharap masyarakat turut berperan dengan melaporkan jika menemukan warga baru yang gerak-geriknya mencurigakan. Dalam waktu dekat, Polres PPU juga akan menyebar selebaran berisi identitas para tahanan di lokasi-lokasi ramai seperti pasar dan terminal.

“Langkah ini kami lakukan agar masyarakat lebih waspada sekaligus merasa tenang,” tambahnya.

Sebelumnya, sebanyak 15 tahanan Polsek Samarinda Kota melarikan diri dari sel pada Minggu siang. Mereka kabur dengan cara menjebol kloset tahanan lalu melubangi dinding di belakangnya hingga berhasil keluar.

Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Hendri Umar, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyebut para tahanan menggunakan pipa besi jemuran dan paku sebagai alat untuk melubangi dinding berdiameter sekitar 35–40 sentimeter. Dari 30 tahanan, separuh berhasil kabur, dan hingga Minggu malam enam orang telah ditangkap kembali, sementara sembilan lainnya masih buron.

“Mereka memanfaatkan benda-benda yang ada di dalam sel untuk melancarkan aksinya,” jelas Hendri.

Bagikan Berita

WhatsApp
X
Facebook
Print
Telegram

Berita Terkait

Tulis Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *