NewsSamarinda – Komisi III DPRD Samarinda menyoroti lemahnya koordinasi antarinstansi dalam pelaksanaan proyek infrastruktur. Kurangnya sinergi ini dinilai memicu pemborosan anggaran hingga kerusakan fasilitas umum.
Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Deni Hakim Anwar, mengungkapkan bahwa tumpang tindih proyek masih kerap terjadi. Salah satu contohnya adalah proyek pedestrian di Jalan Juanda yang rusak tak lama setelah dibangun, akibat pemasangan pipa oleh PDAM.
“Baru selesai dibangun, eh sudah dibongkar lagi untuk pasang pipa. Ini terus berulang karena lemahnya koordinasi antarlembaga,” ujar Deni, Jumat (4/7/2025).
Ia menyebut kondisi tersebut sebagai bentuk kegagalan perencanaan lintas sektor yang merugikan masyarakat dan memperburuk tata kota.
Deni pun mendesak Pemerintah Kota Samarinda segera menyusun blueprint infrastruktur yang terintegrasi dan berbasis data. Ia menilai, perencanaan jangka panjang harus memperhitungkan usia teknis jaringan, jadwal pemeliharaan, serta prioritas pembangunan per wilayah.
“Tanpa perencanaan matang dan keterpaduan antar OPD, kita hanya menambal masalah dari waktu ke waktu,” tegasnya.
Terkait penerapan sistem digital seperti E-WAN (Elektronik Wilayah Administratif dan Infrastruktur), politisi Partai Gerindra itu menyambut baik upaya digitalisasi. Namun, ia menekankan pentingnya implementasi nyata di lapangan.
“Digitalisasi akan sia-sia tanpa kolaborasi antarlembaga. Yang dibutuhkan warga adalah pembangunan yang terintegrasi, bukan saling bertabrakan,” pungkas Deni.