
NewsSamarinda – Tahun ajaran baru 2025 di Kota Samarinda diwarnai dengan fenomena mengejutkan. Ribuan bangku di sekolah negeri dilaporkan belum terisi. Berdasarkan data Dinas Pendidikan, hingga awal Juli tercatat 2.322 kursi Sekolah Dasar (SD) dan 962 kursi Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri masih kosong.
Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Mohammad Novan Syahronny Pasie, menilai kekosongan ini bukan disebabkan kurangnya anak usia sekolah, melainkan perubahan preferensi orang tua dalam memilih institusi pendidikan.
“Banyak orang tua kini lebih memilih sekolah swasta. Faktor utamanya adalah jarak, kualitas, dan fasilitas,” ujar Novan, Rabu (9/7/2025).
Ia menambahkan, meski kurikulum antara sekolah negeri dan swasta relatif sama, pendekatan pembelajaran serta hasil pembinaan karakter di sekolah swasta dinilai lebih unggul.
“Yang membedakan adalah metode pengajaran dan pembentukan karakter siswa,” jelasnya.
Novan juga menyoroti lemahnya strategi promosi sekolah negeri. Di tengah era digital, sekolah swasta dinilai lebih aktif membangun citra lewat media sosial dan menampilkan prestasi siswa.
“Padahal banyak siswa berprestasi lahir dari sekolah negeri, baik secara akademik maupun non-akademik. Sayangnya, ini jarang dipublikasikan,” tegas politisi Partai Golkar itu.
Ia pun mendorong Dinas Pendidikan Samarinda untuk memperkuat koordinasi dengan BKPSDM demi peningkatan kualitas guru.
“Jika mutu guru meningkat, kepercayaan masyarakat terhadap sekolah negeri akan kembali tumbuh,” tutupnya.