...

Perang Israel-Iran Guncang Ekonomi Global, Indonesia Hadapi Tekanan Inflasi

Ketegangan di perairan Teluk Persia antara Iran versus Israel. Foto istimewa

NewsBalikpapan – Ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran yang memuncak dalam beberapa pekan terakhir mulai memicu guncangan pada perekonomian global. Harga minyak mentah dunia melonjak tajam, memicu kekhawatiran inflasi dan perlambatan ekonomi di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Harga minyak mentah Brent tercatat sempat menembus 93 dolar AS per barel pada perdagangan akhir pekan lalu, tertinggi sejak awal tahun. Lonjakan harga terjadi menyusul kekhawatiran terganggunya distribusi energi di kawasan Timur Tengah, terutama di Selat Hormuz yang menjadi jalur strategis pengiriman sekitar 20 persen pasokan minyak dunia.

Kenaikan harga minyak tersebut menimbulkan dampak lanjutan berupa tekanan inflasi global, meningkatnya biaya produksi, serta gejolak di pasar keuangan. Nilai tukar sejumlah mata uang di negara berkembang cenderung melemah, sementara investor global beralih ke aset aman seperti dolar AS, emas, dan obligasi pemerintah Amerika Serikat.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa situasi geopolitik di Timur Tengah berpotensi memberikan tekanan terhadap ekonomi Indonesia, terutama dari sisi harga energi dan stabilitas inflasi.

“Lonjakan harga minyak akan berdampak pada beban APBN, terutama untuk subsidi energi, serta mendorong tekanan inflasi domestik. Kita juga harus mewaspadai sentimen negatif di pasar keuangan global,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers, Jumat (20/6/2025), di Jakarta.

Bank Indonesia mencatat, nilai tukar rupiah melemah ke level Rp15.950 per dolar AS dalam sepekan terakhir. Kenaikan harga minyak juga berdampak pada harga bahan bakar di dalam negeri dan mendorong kenaikan harga bahan pokok.

Infografis perang Iran versus Israel pada ekonomi dunia. Istimewa

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan bahwa konflik Israel–Iran menyebabkan ketidakpastian global yang berdampak pada biaya logistik, ketersediaan energi, dan pelemahan permintaan ekspor.

“Industri padat energi seperti baja, semen, dan manufaktur tertekan akibat naiknya harga BBM industri dan biaya bahan baku. Di sisi lain, pesanan ekspor dari negara-negara mitra mulai melambat,” ujarnya.

Indonesia sebagai negara importir minyak akan merasakan dampak langsung dari lonjakan harga minyak global. Meski demikian, harga komoditas ekspor unggulan seperti batu bara dan kelapa sawit diprediksi turut naik. Namun, lonjakan harga ini belum tentu mengimbangi peningkatan beban impor dan tekanan inflasi.

Pemerintah terus memantau perkembangan global dan bersiap dengan sejumlah langkah mitigasi. Di antaranya adalah menyesuaikan alokasi subsidi energi, mempercepat transisi energi baru dan terbarukan, serta menjaga stabilitas rupiah melalui kerja sama mata uang lokal (local currency settlement) dengan mitra dagang utama seperti Tiongkok, Jepang, dan Malaysia.

“Kami menjaga komunikasi erat dengan otoritas moneter dan fiskal untuk merespons dinamika ini secara hati-hati,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Febrio Kacaribu.

Di sisi global, Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia juga memperingatkan risiko stagflasi, yakni kombinasi antara inflasi tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang melambat, jika konflik Israel–Iran terus bereskalasi dalam jangka panjang.

Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira, menilai bahwa perang terbuka antara Israel dan Iran dapat berdampak sistemik terhadap pemulihan ekonomi dunia pasca-pandemi.

“Jika konflik ini berlangsung lama, dampaknya bisa lebih besar dibanding konflik Rusia–Ukraina. Asia Tenggara, termasuk Indonesia, akan merasakan dampaknya melalui pelemahan ekspor dan naiknya impor energi,” kata Bhima.

Pemerintah Indonesia diharapkan terus memperkuat fundamental ekonomi domestik, menjaga ketahanan pangan dan energi, serta mengantisipasi gejolak harga global yang sewaktu-waktu bisa melonjak tajam.

Bagikan Berita

WhatsApp
X
Facebook
Print
Telegram

Berita Terkait

Tulis Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *