Pertamina Gandeng ITK dan Rutan Balikpapan Edukasi HIV/AIDS dan TBC

Pertamina menyosialisasikan penanganan HIV dan TBC di kampus dan Rutan Balikpapan. Foto Pertamina

NewsBalikpapan – PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan terus memperkuat komitmennya dalam mendorong kesadaran kesehatan masyarakat melalui sosialisasi pencegahan HIV/AIDS dan Tuberkulosis (TBC).

Kali ini, Pertamina Patra Niaga bekerja sama dengan Institut Teknologi Kalimantan (ITK) dan Rutan Kelas IIA Balikpapan untuk menjangkau kelompok rentan dan lingkungan akademik.

Sosialisasi pertama digelar di Rutan Kelas IIA Balikpapan pada Rabu (16/4/2025). Kegiatan yang menyasar warga binaan ini dihadiri oleh Area Manager Medical Kalimantan Pertamina Patra Niaga, Jahrent Pradana Pinem, Ketua Tim Kerja P3M Dinas Kesehatan Balikpapan, dr. I Dewa Gede Dony Lesmana, serta Kepala Rutan, Agus Salim.

“Upaya pencegahan penyakit menular harus menyasar semua kalangan, termasuk kelompok rentan seperti warga binaan,” ujar Jahrent.

Selain penyuluhan yang dipandu dr. Bintang Warastuti, kegiatan ini juga menyediakan layanan VCT (Voluntary Counseling and Testing) serta skrining TBC oleh tim Puskesmas Karang Jati. Kepala Rutan, Agus Salim, mengapresiasi inisiatif tersebut. “Kesehatan adalah hak setiap orang, termasuk warga binaan,” katanya.

Sebelumnya, pada Selasa (18/2/2025), sosialisasi serupa juga digelar di ITK Balikpapan, melibatkan mahasiswa dan tenaga pendidik. Wakil Rektor II ITK, Ir. Khakim Ghozali, M.MT., mengapresiasi langkah Pertamina Patra Niaga dalam mendukung edukasi kesehatan di lingkungan kampus.

“Isu HIV/AIDS dan TBC masih jadi tantangan global. Kegiatan seperti ini sangat penting untuk membentuk kesadaran sejak dini,” ujarnya.

Area Manager Medical Kalimantan yang diwakili dr. Khairunisa menegaskan, kegiatan ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dalam mendukung kesehatan komunitas.

Sementara itu, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Edi Mangun, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung kesehatan publik.

“Sosialisasi ini tidak hanya membangun pemahaman, tetapi juga mendorong kepedulian bersama dalam mencegah penyebaran penyakit menular,” tutup Edi.

Bagikan Berita

WhatsApp
X
Facebook
Print
Telegram

Berita Terkait

Tulis Komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *