NewsBalikpapan –
Wali Kota Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) Rizal Effendi larut suasana khidmat Rapat Paripurna Istimewa Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Balikpapan ke 124. Selama pembacaan sambutan, suara mantan jurnalis ini terisak meminta izin lengser jabatan Wali Kota Balikpapan.
“Sidang Paripurna Balikpapan terakhir dihadiri saya sebagai wali kota. Ini adalah tahun terakhir saya memimpin Balikpapan,” katanya dengan suara bergetar, Senin (8/2/2021).
Masa jabatan Rizal Effendi sejatinya berakhir pada 29 Mei 2021 nanti. Bekas Pimpinan Redaksi Kaltim Pos ini sempat mengemban dua periode kepemimpinan di Balikpapan di masa 2011 – 2016 dan 2016 – 2021.
“Bersama Wakil Wali Kota Heru Bambang dan Rahmad Mas’ud,” ungkapnya.
Sebelumnya, Rizal Effendi pun sempat menjadi Wakil Wali Kota Balikpapan mendampingi Imdaad Hamid di masa 2006 – 2011.
Selama proses rapat ini, Rizal menitipkan keberlangsungan nasib pembangunan Balikpapan pada kepala daerah baru. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Balikpapan menetapkan pasangan Rahmad Mas’ud – Thohari Aziz sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Balikpapan terpilih periode 2021 – 2026.
“Semoga program pembangunan bisa diteruskan kepala daerah baru,” ujarnya.
Kepada penerusnya, Rizal menyoroti lesunya perekonomian ekonomi Balikpapan selama tahu 2020 terdampak pandemik Covid-19. Tercermin dari koreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 1,8 hingga 2,3 persen dari target sebesar 5,3 hingga 5,7 persen.
“Pertumbuhan ekonomi terendah dialami Balikpapan selama ini,” paparnya.
Pertumbuhan ekonomi Balikpapan, menurut Rizal masih tertolong sejumlah proyek nasional masih berjalan; proyek pengembangan kilang minyak Pertamina Balikpapan dan ibu kota negara (IKN) di Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Kartanegara (Kukar).
Pemerintah pusat masih yakin merealisasikan dua proyek ini.
Pandemik Covid-19 pun memicu lonjakan angka pengangguran Balikpapan sebesar 9 persen tahun 2020. Tingkat pengangguran terbuka ini jauh melampaui catatan 2016 silam sebesar 6,7 persen.