NewsBalikpapan – Update perkembangan pandemik COVID-19 di Kalimantan Timur (Kaltim) masih menyisakan tiga daerah berstatus zona oranye, sisanya zona kuning, Kamis (5/11/2021). Gubernur Kaltim Isran Noor melaporkan perkembangan kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin selama kunjungannya ke Benua Etam.

“Mohon ijin Pak Wapres, Kaltim belum ada zona hijau,” kata H Isran Noor dalam akun Instagram Pemprov Kaltim.

Wapres Ma’ruf Amin memimpin Rapat Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Pelayanan Publik dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Kaltim dan Bupati/Walikota di Pendopo Odah Etam, Kompleks Kantor Gubernur Kaltim, Selasa 2 November 2021.

Di hadapan Mendagri Tito Karnavian dan Sekretaris Eksekutif Komite Pengarah Reformasi Birokrasi Nasional (KPRBN) Eko Prasojo, Plt Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, serta sejumlah Staf Khusus, Tim Ahli, dan Perangkat Wapres, serta Bupati/Walikota, Gubernur Isran Noor menyampaikan kondisi kasus COVID-19  yang terus mengalami pelandaian bahkan tren terus menurun, tidak lebih dua digit dibawah angka 50 kasus harian.

“Upaya pemerintah bersama tim terkait semakin dimaksimalkan. Bahkan upaya antisipasi, juga penanggulangan dan penanganan terus ditingkatkan dengan melibatkan masyarakat,” jelas Kasatgas Penanganan COVID-19 Kaltim ini.

Selain, terus meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan dalam keseharian.

“Juga mengimbau warga Kaltim agar melakukan vaksinasi, sehingga segera terbentuk kekebalan komunal di lingkungan masyarakat,” bebernya.

Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kaltim melaporkan, kota/kabupaten setempat berstatus zona oranye dan kuning. Bahkan Kota Balikpapan sudah tidak lagi menjadi episentrum penyebaran di mana sebelumnya sempat menyandang status zona merah pandemik virus COVID-19.

Kasus pandemik COVID-19 tertinggi masih terjadi di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Sedangkan kasus pasien di Provinsi Kaltim sudah turun drastis sebanyak 214 jiwa atau turun 10,4 persen dibanding sepekan lalu tercatat sebanyak 239 jiwa.