NewsBalikpapan – Tes rapid antigen COVID-19 bagi imam dan khatib minim peminat jelang pelaksanaan Salat Idul Fitri di Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim). Hingga batas waktu ditentukan baru 113 orang yang mengikuti tes atau 5,2 persen dari total target 2.150 orang imam dan khatib di Balikpapan.
Satgas Penanganan COVID-19 Balikpapan menyatakan, ketentuan pelaksanaan Salat Idul Fitri adalah memiliki bukti hasil tes rapid antigen negatif virus COVID-19.
“Kami sudah gelar selama dua hari di enam fasilitas kesehatan, tapi baru 113 orang yang melaksanakan tes rapid antigen hingga siang tadi. Hasil pemeriksaann negatif, ” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty ditemui di Kantor Wali Kota Balikpapan, Rabu (12/5/2021).
Andi mengatakan, Dewan Masjid Indonesia (DMI) Balikpapan melaporkan terdapat 430 masjid masjid yang akan menggelar Salat Idul Fitri. Sehingga sesuai perhitungan, setidaknya terdapat 2.150 orang imam dan khatib yang seharusnya mengikuti tes antigen di Balikpapan.
“Kalau ada 430 masjid, masing-masing ada 5 orang mulai dari imam, khatib, dan muadzin serta panitia, jadi paling tidak ada 2.150 orang yang harus dites anti gen,” tukasnya yang akrab disapa Dio ini.
Saat ini, ia berkoordinasi dengan pihak DMI Balikpapan untuk mempercepat agenda pengetesan antigen bagi imam dan khatib jelang Salat Idul Fitri.