PT Pembangunan Perumahan Tbk mengebut pembangunan dua tower apartemen Pertamina Balikpapan Kalimantan hingga akhir tahun 2016 ini. Apartemen kapasitas tampung 299 unit ini merupakan bagian agenda perluasan pembangunan kilang minyak Balikpapan yang menggusur ratusan unit rumah dinas pegawai Pertamina.
“Pembangunan apartemen ini dijadwalkan selesai selama 11 bulan saja,” kata Site Operasi Manager PT PP, Peter Hanadi di Balikpapan, Senin (24/10).
Peter mengatakan pembangunan dua tower Pertamina ini normalnya mampu diselesaikan dalam kurun waktu 3 tahun. PP memaksimalkan sumber dayanya guna menyelesaikan pembangunan apartemen agar segera bisa dihuni karyawan Pertamina.
“Tentunya karyawannya lebih banyak serta peralatannya ditambah. Otomatis biaya naik hingga 30 hingga 40 persen dibandingkan pembangunan normal yang butuh waktu 3 tahun,” ungkapnya.
PP membangun dua fisik bangunan terdiri apartemen setinggi 24 lantai serta area parkir setinggi 6 lantai. Apartemen Pertamina ini nantinya menjadi bangunan tertinggi yang ada di wilayah Balikpapan dan sekitarnya.
“Menjadi gedung tertinggi di Balikpapan,” paparnya.
Progres pembangunan apartemen Pertamina selesai 26 persen memasuki bulan Oktober ini. Akhir tahun nanti diharapkan pembangunan apartemen selesai 76 persen hingga resmi dipergunakan pada pertengahan tahun 2017 mendatang.
Apartemen Pertamina ini nantinya mengusung konsep smart building (bangunan pintar) yang mampu mendeteksi dini permasalahan dihadapi penghuninya. Salah satu contohnya adalah bangunan mampu mendeteksi adanya kebakaran serta secara otomatis menon aktifkan layanan lift apartemen.
“Bila ada kebakaran, lift otomatis mati serta menghidupkan lift cadangan,” tuturnya.
Pembangunan apartemen Pertamina ini membutuhkan setidaknya 400 karyawan gabungan dari PP dan pekerja kontraktor. Hingga saat ini hanya permasalahan cuaca yang menjadi kendala utama pembangunan apartemen sesuai jadwal sudah ditentukan.
PT Pertamina (Persero) melaksanakan mega proyek pengembangan produksi kilang minyak Balikpapan Kalimantan Timur senilai 4,6 miliar US dolar atau Rp 59,8 triliun (asumsi tukar dolar dan rupiah Rp 13 ribu). Direktur Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia PT Pertamina, Rachmad Hardadi mengatakan kapasitas produksi pengolahan kilang minyak Balikpapan didongkrak menjadi 360 ribu barrel per hari dari sebelumnya hanya 260 ribu barrel per hari.
Rachmad menyebutkan tahap pertama produksi kilang minyak Pertamina akan mampu menghasilkan BBM standar Euro 2 pada tahun 2019. Selanjutnya, kilang Pertamina ini didorong agar mampu pula memproduksi BBM standar Euro 4 hingga Euro 5.
“Sesuai tuntutan kebutuhan masyarakat produksinya akan ditingkatkan berstandar Euro 4 hingga Euro 5 pada tahun 2021 mendatang,” paparnya.
Pembangunan apartemen ini, kata Rachmad menjadi salah satu bagian agenda pengembangan kilang minyak Balikpapan. Apartemen ini nantinya guna menampung ratusan karyawan Pertamina berikut keluarganya yang tingga di perumahan karyawan di Jalan Parikesit Balikpapan.
“Nantinya rumah karyawan di Parikesit akan gusur untuk dijadikan gudang dan workshop. Mereka kami pindah ke apartemen ini,” ungkapnya.
4 Comments
Kami METRO PROPERTI, Melayani permintaan jasa desain, bangun dan renovasi rumah, ruko, gedung, workshop, kantor, gudang, dll
Hubungi kami email : metroproperti74@gmail.com. Cc : ke email :pgt.bpn@gmail.com. Telp : 0542-8512815 Hp : 0853 9149 3069
METRO PROPERTI.CO.ID
Jasa Desain, Bangun & Renovasi Rumah Balikpapan
http://www.metroproperti.co.id
[…] Balikpapan segera mengoperasikan PLTU Kariangau berdaya 2 x 110 MW. Sistim listrik ini diharapkan makin memperkuat kebutuhan listrik bagi warga […]
[…] per meternya. Karena tanah masih bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan, misalnya dibangun hunian atau dibangun menjadi properti lainnya maka tidak ada yang lebih unggul di antara keduanya. Anda […]
[…] Sikap memperkarakan pembangunan apartemen PT Pertamina di Jalan Dahor Balikpapan Kalimantan Timur. Pembangunan apartemen setinggi 24 lantai lantai ini […]