Komando Daerah Militer Mulawarman memberangkatkan sebanyak 519 personil Satuan Tugas Garuda ke Darfur Sudan. Pasukan perdamaian PBB ini merupakan gabungan dari personil Yonif 623 Bakti Wira Utama Banjar Baru, Yonif Raider 600, Yon Kavaleri, Yon Zipur, Yon Armed, Detasemen Rudal dan Denma Kodam Mulawarman.
“Pasukan ini harus mampu melaksanakan tugas dan menjaga nama baik Negara,” kata Irdam Kodam Mulawarman, Kolonel Ana Supriyatna usai melepas pasukan, Jumat (12/3).
Ana mengatakan pasukan gabungan TNI ini membawa tugas mulia menjaga perdamaian di daerah konflik Darfur Sudan. Mereka juga diberikan wewenang membela diri saat diserang pihak pihak berkonflik di Sudan.
“Bila diserang tentu boleh membela diri, pasukan kami professional dan terlatih,” paparnya.
Sehubungan itu, Ana meminta keluarga pasukan ini mengiklaskan keberangkatannya dalam menjalankan tugas negara. Negara dan PBB menjamin kesejahteraan seluruh personil pasukan beserta keluarga ditinggalkan.
“Keluarga di rumah tidak perlu risau akan kesejahteraanya,” ujarnya.
Pasukan Garuda ini nantinya dipimpin Letnan Kolonel Singgih Pambudi Ariyanto yang sebelumnya menjabat Komandan Kodim Tarakan. Perwira menengah ini dinilai punya kecakapan menjadi pemimpin pasukan perdamaian Garuda PBB dalam menengahi perang saudara di negara Afrika ini.
Seluruh prajurit misi perdamaian ini telah lulus seleksi di jenjang daerah hingga pusat. Seleksi meliputi tes kesehatan fisik, psikologis, kesamaptaan jasmani, mengemudi, bahasa inggris, akademis, kepemimpinan dan strategi militer. Proses seleksi dilaksanakan langsung Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI di Balikpapan hingga karantina akhir di Sentul Jawa Barat.
Wakil Komandan Pasukan Garuda, Mayor Roy Fahkrul Razi menambahkan pasukan diterbangkan ke Sudan pada pertengahan bulan Maret ini. Total pasukan perdamaian ini jumlahnya mencapai 800 personil gabungan unsur TNI AD, AU dan AL.
“Total keseluruhannya mencapai 800 personil gabungan TNI. Keberangkatannya bergelombang menggantikan personil pasukan perdamaian yang sudah ada di Sudan,” paparnya.
Personil ini dibentuk ulang menjadi dua unit pasukan perdamaian terdiri Peace Keeping Operation (PKO) dan Peace Making Operation (PMO) guna menengahi perang saudara di Sudan.