NewsBalikpapan –
PT Pertamina Unit Pemasaran Kalimantan menyatakan konsumsi solar sudah melampaui kuota sudah ditetapkan pemerintah 73 ribu kilo liter tahun 2014 ini. Pembatasan distribusi solar subsidi mulai diberlakukan di seluruh SPBU seluruh Kalimantan.
“Konsumsinya sudah melampaui 10 persen dari kuota ditentukan pemerintah,” kata Sales Eksekutif Retail Pertamina Unit Pemasaran Kalimantan, Sony Indro, Sabtu (7/6).
Sony mengatakan konsumsi solar saat ini memang tidak sebanding dengan pertumbuhan jumlah kendaraan mesin disel yang ada di Kalimantan. Pemerintah juga mengurangi kuota solar untuk warga Balikpapan menjadi 73 ribu kilo liter dari sebelumnya 83 ribu kilo liter.
Sehubungan itu, Sony menyatakan hal ini yang jadi penyebab utama timbulnya antrian kendaraan pembeli solar di SPBU Sepinggan, Stall kuda, MT Haryono Damai dan Gunung Malang. Pertamina terpaksa melakukan penghematan distribusi solar pada masing masing SPBU di Balikpapan.
Asisten Bidang Ekonomi Pemkot Balikpapan, Sri Sutantinah mengatakan pengurangan kuota solar subsidi ini berdampak langsung pada konsumsi BBM masyarakat. Menurutnya langkah penghematan konsumsi BBM harus kembali digalakan sesuai ketentuan Wali Kota Balikpapan.
“SK itu masih berlaku, kalau SK itu tidak ada malah lebih habis lagi. Tidak teratur lagi karena siapa yang duluan otomatis dapat lebih banyak padahal yang butuh banyak,” tandasnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu mengisi BBM dalm waktu yang bersamaan. Sebab jika bersamaan otomatis akan menimbulkan antrian dan kemacetan.