Program pengoperasian stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) Balikpapan Kalimantan Timur molor dari rencana pada Januari 2014 lalu. Hingga saat ini baru terbangun dua SPBG dari rencana awal sebanyak empat SPBG.
“Dua SPBG masih tahap perencanaan pembangunannya,” kata Asisten 2 Pemkot Balikpapan, Sri Sutantinah, Sabtu (29/3).
Hingga saat ini sudah terbangun dua SPBG yang berada di Jalan Iswahyudi dan Patimura Balikpapan. Dua lokasi pembangunan SPBG masih dalam proses perencanaan yaitu di Jalan MT Haryono dan Karang Anyar.
Belum ada kepastian suplay gas ini membuat Balikpapan juga menunda pengadaan kendaraan berbahan gas. Pemkot Balikpapan sudah bersiap mengkonversi kendaraan dinasnya berbahan bakar gas untuk penghematan.
Bahkan lanjutnya, tidak menutup kemungkinan pengadaan kendaraan dinas berbahan bakar gas itu dibatalkan. “Kita kan tidak mungkin ambil resioko kalau belum jelas kan, jadi lelangnya bisa saja batal, karena bahan bakarnya belum ada,” ujarnya.
Namun jika sudah SPBG sudah operasional, selain melakukan pengadaan kendaraan dinas bebrbahan bakar gas, sejumlah kendaraan dinas khususnya truk pengakut sampah milik Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Balikpapan
Pembangunan SPBG di Balikpapan dimulai Juli 2013 lalu, dilakukan oleh dua kontraktor pemenang tender yakni PT Pratiwi Putri Sulung dan PT Bali Graha Surya. Kedua perusahaan itu menandatangani kontrak Mei 2013 lalu di Jakarta.
Target awal akhir Desember 2013 lalu pembangunan empat SPBG itu sudah rampung. Karena Januari 2014 harusnya sudah di operasionalkan. Kabarnya untuk satu SPBG menelan dana mencapai Rp 15 miliar.