Ogah Pidato, Syarief Hasan Pilih Salami Hadirin

Menteri Koperasi dan UKMBalikpapan –

Menteri Koperasi dan UKM, Syarief Hasan menghadiri peringatan hari koperasi ke 66 yang diselenggarakan di Balikpapan Kalimantan Timur, Kamis (22/8). Hanya 30 detik berpidato, politisi Partai Demokrat ini turun kemimbar serta menyalami satu persatu para hadirin yang menghadiri peringatan hari koperasi ini.

“Saya yakin, bapak dan ibu sudah bosan mendengarkan pidato pejabat. Sehingga sekarang saya akan menyalami langsung saja bapak dan ibu sekalian,” katanya di Balikpapan.

Bersama istrinya, Inggrid Tamzil, Menteri Koperasi ini langsung menghampiri ratusan peserta peringatan hari koperasi yang mayoritas adalah warga Balikpapan.  Syarief Hasan akhirnya harus memutari lapangan upacara Pemkot Balikpapan yang berukuran 50 x 25 meter.

Warga Balikpapan langsung berebut untuk menyalami ataupun sekedar berfoto bersama Syarief Hasan dan istrinya. Apalagi istrinya adalah bekas artis yang kini beralih profesi sebagai politisi senayan ini.

Kepada wartawan, Syarief Hasan mengatakan jumlah koperasi di Kalimantan Timu relative masih sedikit yaitu sebanyak 5.975 koperasi yang tersebar di 14 kota/kabupaten. Sehubungan itu, dia meminta pemerintah daerah setempat mampu mendongkrak pertumbuhannya hingga 30 persen dari angka saat ini.

“Pemda harus konsentrasi dalam menumbuhkan jumlah koperasi di wilayahnya,” ujarnya.

Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi dan Perdagangan Pemkot Balikpapan, Dortje Marpaung mengatakan pertumbuhan koperasi di wilayahnya cukup maksimal yaitu sebanyak 533 koperasi. Kendala utama koperasi Balikpapan adalah soal manajemen pengelolaan pengurus yang belum professional.

“Bila manajemennya bagus, mereka bisa mencari sumber pengelolaan bantuan kredit dari Kementerian Koperasi, Pemprov Kaltim dan Pemkot Balikpapan,” paparnya.

Sehubungan itu, Dortje mengaku lebih memprioritaskan kualitas pengelolaan koperasi dibandingkan kuantitas jumlah koperasi yang ada saat ini. Dia mengatakan sebanyak 25 persen koperasi Balikpapan yang ada saat ini  terkendala minimnya pengetahuan soal pengelolaan koperasi yang professional.

“Dari pada banyak koperasi namun kebanyakan dari mereka tidak aktif dan vakum,” ujarnya.

Berita Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *