Balikpapan –
DPRD Kota Balikpapan Kalimantan Timur melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Jombang Jawa Timur. Kunjungan kerja yang dipimpin Ketua DPRD Andi Burhanuddin Solong dan anggota serta sejumlah Kepala SKPD ini diterima langsung oleh Bupati Jombang H.Soeyanto MM dan Ketua DPRD Jombang Bahana Bela Binanda.
Pertemuan berlangsung diruang Suro Adiningrat (bupati pertama Jombang), kantor Bupati Jombang jalan KH Wahid Hasyim. Dalam kunjungan ini, DPRD kota dan pemkot Balikpapan ingin mengetahui lebih lanjut mengenai potensi daerah Jombang dalam hal pertanian pertenakan, penanganan bencana kebakaran, potensi PAD.
Rombongan yang berjumlah sekitar 51 orang ini, juga dihadiri oleh Kepala SKPD BLH Fahruddin, Kepala Dispenda Oemy Facesly, Kepala BPBK Abdul Aziz, Kepala DPKP Chaedar, Dispora Budpar Syaiful Bahri serta staf SKPD dan staf secretariat DPRD. Selain itu juga tampak hadir Sutrisno asli Jombang yang berhasil di Balikpapan dikenal dengan garmennya.
Sebelum melakukan tatap muka dengan Bupati dan staf, pimpinandewan bersama sejumlah anggota legeslatif juga menyambangi makam mantan presiden negeri ini, Abdurahman Wahid alias Gusdur.
“Saya lihat orang mati masih mampu menghidupkan orang hidup kenapa kita ini yang hidup tidak mampu memberikan kehidupan bagi bangsa ini,” tandas Andi Burhanuddin Solong yang akrab disapa ABS, di Jombang, kemarin.
Karena itu kata ABS sebagai warganegara yang cinta tanah air harus mampu memberikan arti penting bagi kemerdekaan bangsa ini hingga 100 tahun nanti.
ABS dalam kunjungan ke makam Gusdur berlokasi Ponpres Tebu Ireng yang berjarak 7 km dari kantor Bupati Jombang Jalan KH Wahid Hasyim ini, didampingi oleh koleganya Sutrisno yang merupakan putra kelahiran Jombang dan berhasil di Balikpapan.
Kabupaten Jombang tengah melakukan pembangunan jalan tol Mojokerto –Jombang yang berjarak 45 kilometer. Menurut Bupati Jombang Soeyanto, pembangunan jalan tol masih menyisakan 5 persen pembebasan lahan. Diperkirakan tahun 2014 jalan tol dapat beroperasi.
“Ini memperpendek jarak Jombang – Surabaya akan memperlancar arus barang dari Surabaya mengingat Jombang Pintu Barat Surabaya,” ucap Soeyanto, kemarin.
Perjalanan dari Kota Surabaya-Jombang ditempuh sekitar 2 jam. namun dikarenakan adanya antrian BBM disejumlah SPBU yang ada dijalur tersebut.
Selain itu juga sudah terjadi timbalik balik perdangan hasil pertanian, seperti beras dan sayuran antar masyarakat Kaltim dan Kalsel.
Soeyanto juga memaparkan terdapat 143 ponpres di Jombang dan terdapat 14 ribu santri dari luar Jombang yang belajar disini. “ Itu menunjukan Jombang sebagai pusat pendidikan tujuan belajar. Tidak heran masyarakatnya sangat elegaliter, toleransi, cerdas dan terbuka,” ujarnya.
“Jombang juga pernah terjadi hasil pilkada gugat menggunggat itu belum pernah. Tidak pernah ketegangan antar kampung, internal partai. Ini yang luar biasa,“ lanjutnya.
Kabupaten Jombang terdiri dari 302 desa. Dan belum lama ini dilakukan pemilihan kepala desa di 286 desa dalam sehari secara serentak . menurutnya tidak ada satupun yang memunculkan konflik dalam pilkades serentak ini termasuk aksi gugat menggugat. “Ada tiga desa draw/seri dan diulang kembali. Keputusan fair tidak ada konflik. Ini menunjukan kami telah dipimpin sistem politik pendahulu kami untuk bisa cerdas menyingkapi perbedaan-perbedaan itu,” tukasnya.