Tujuh Burung Langka Papua Disita di Balikpapan

Burung langka Papua

Burung langka Papua

Balikpapan –

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur menyita tujuh burung langka habitat asli Papua. Burung ini diduga diselundupkan pelaku praktek perdagangan hewan langka yang beroperasi di Papua – Sulawesi dan Kalimantan.

“Kami menyita burung langka ini di pasar hewan di kilometer 5 Balikpapan,” kata Danang Anggoro, Kepala Seksi Konservasi Wilayah III BKSDA Kaltim, Rabu (10/4).

Danang menyebutkan jenis burung tersebut adalah eos cyanogenia (nuri sayap hitam), trichogkossus ornatus (perkici dora), pseudeos fuscata (nuri kelam), lotius lory (kasturi kepala hitam) dan lotius ganrulus (kasturi ternate). Burung burung ini biasanya didapati di Maluku dan Papua.

Sesuai ketentuan Undang Undang Konservasi, Danang mengatakan kelima jenis burung ini masuk dalam status apendelik 2 atau diperdagangkan di wilayah habitat asli dengan aturan khusus. Menurutnya perdagangan burung tersebut di Balikpapan sudah jelas melanggar ketentuan aturan konservasi ini.

“Bahkan, burung jenis perkici dora ini sudah termasuk jenis langka dan dilarang diperdagangkan,” terangnya.

Meski sudah mengantongi barang bukti, Danang gagal membekuk pelaku perdagangan illegal burung burung dilindungi ini saat inspeksi mendadak, Selasa (9/4) lalu. Sejumlah pedagang menyebutkan identitas pelaku yang akrab disapa Hendro sebagai otak perdagangan burung langka di Balikpapan.

“Saat dihubungi lewat ponsel, dia tidak memberikan respon. Sepertinya sudah tahu, barang dagangannya kami sita di sejumlah pasar burung,” ujarnya.

Polhut Pelaksana Seksi Konsrvasi BKSDA Wilayah  3 Balikpapan, Nidiansyah mengatakan hanya sebatas menyita barang bukti burung burung dilindungi Undang Undang. Para pedagang kios burung bertindak kooperatif dengan menyerahkan burung burung menjadi persoalan.

“Seperti sosialisasi saja tentang perlindungan hewan,” paparnya.

Selanjutnya burung burung berhindung bengkok serta memiliki bulu hijau, merah, kuning dan hitam akan dikembalikan pada habitat asalnya di Maluku – Papua. Burung burung ini masih terlihat liar serta bergerak aktif dalam sangkar besinya.

“Kami akan lepas lagi dengan koordinasi BKSDA setempat,” kata Danang. SG WIBISONO

Berita Terkait

1 Comment

  1. leo says:

    Saya tertarik dengan artikel yang ada di website anda yang berjudul ” Tujuh Burung Langka Papua Disita di Balikpapan ” .
    Saya juga mempunyai jurnal yang sejenis dan mungkin anda minati. Anda dapat mengunjungi di Indonesia by Universitas Gunadarma

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *