Sangatta –
DPD Partai Demokrat Kalimantan Timur meminta Ketua Dewan Pembina, Susilo Bambang Yudhoyono mengambil alih kepemimpinan kepengurusan partai. Demokrat makin terpuruk survey elektabilitas hingga terakhir ini terdata dibawah 9 persen dibandingkan partai partai lain.
“Ketua Dewan Pembina saya anggap bisa ambil alih kepengurusan Demokrat,” kata Ketua Partai Demokrat Kalimantan Timur, Isran Noor dalam jumpa pers di kantornya, Rabu (30/1).
Isran mengaku prihatin dengan kondisi partai pemenang pemungutan suara pada pemilu 2009 silam. Berbanding terbalik, saat itu partai berlambang bintang memperoleh kepercayaan masyarakat hingga 20 persen dari total suara resmi masyarakat.
Namun jelang pemilu 2014 nanti, Isran mengatakan kepercayaan masyarakat menurun drastic menyusul sejumlah kasus korupsi membelit pengurusnya seperti Andi Mallaranggeng maupun Anas Urbaninggrum. Mayoritas masyarakat menilai negative komitmen partai ini dalam pemberantasan praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.
“Saya ini sudah berkunjung dari Merauke hingga Sabang dan kesimpulannya, partai ini sedang terpuruk,” tutur Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia ini.
Dalam ADART Partai Demokrat, kata Isran ada sejumlah aturan untuk memperbaiki masa depan partai. Seperti pelaksanaan kongres luar biasa, mosi tidak percaya hingga langkah langkah kebijakan bisa diambil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.
“Pak SBY itu adalah pendiri partai sehingga tentu punya langkah langkah sendiri untuk menyelamatkan partai. Seperti contohnya tadi, langsung saja ambil alih partai. Beliau ini orang paling dihormati dalam partai,” ujarnya.
Usulan pengambil alihan partai, menurut Bupati Kutai Timur ini juga sudah disampaikan langsung pada sosok Susilo Bambang Yudhoyono. Saat itu, dia hanya memberikan respon lewat senyuman singkat penuh arti.
“Beliau hanya tersenyum saja, namun saat itu saya juga menyampaikannya tidak serius. Tapi kali ini saya serius, untuk menyelamatkan kondisi partai yang terpuruk,” paparnya.
Isran mengaku sudah tidak perduli lagi bila kritik kerasnya akan berdampak negative terhadap jabatan politiknya selaku Ketua Demokrat Kaltim. Apalagi, sudah sejak lama jabatannya selaku Wakil Bendahara DPP Demokrat dilengserkan oleh kepengurusan Anas Urbaningrum.
“Saya ini tidak ada masalah dengan Anas Urbaningrum, bahkan saya juga tidak yakin bahwa dirinya ikut tersangkut kasus korupsi. Namun faktanya, yang ada di pikiran masyarakat adalah sisi negative pengurus sekarang. Ini yang musti diperbaiki,” ujarnya.
Secara langsung, Isran sudah menyampaikan pendapatnya tersebut kepada Anas Urbaningrum. Bekas Ketua Umum HMI ini bisa jadi kunci dalam penyelamatan masa depan Demokrat pada pemilu 2014 mendatang.
“Namun pendapat saya diabaikan olehnya. Jalan satu satunya, adalah dengan menyampaikan pendapat saya pada Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat sebagai sosok dituakan dalam partai,” tuturnya.