Pembiayaan besar ini kata Abdullah, tidak bisa ditangani dari APBD kota melainkan juga butuh bantuan dari APBD Provinsi dan APBN. Ia menyebut proyek perioritas di Balikpapan adalah stadion Balikpapan, RSUD, gedung kesenian, Jembatan Kampung baru-Kariangau, pembangunan sejumlah kantor dinas. “ Iitu perioritas kita. Stadion contohnya, kita kota yang bersih, rapi tapi ngak punya stadion kalah dengan PPU, jadi ini harus benar-benar diselesaikan,”terangnya.
Sedangkan pembangunan kantor dinas termasuk disdukcapil menjadi hal penting dibenahi mengingat akan dilakukan pelaksanaan program E-KTP. “Itu juga jadi perioritas kita berkaitan dengan peningkatan pelayanan, salah satu E-KTP,” ujarnya.
Menyinggung soal penanganan banjir di Balikpapan, Abdullah menyatakan pemkot telah memiliki masterplan namun pelaksanaan tidak sekaligus dikarenaskan keterbatasan anggaran. “ Saya sependapat jika master plan itu diserahkan ke provinsi, tapi memang prakteknya tidak semudah itu untuk ita mendapatkan tapi tetap kami sampaikan masterplan dan akan kami kawal itu sampai sejauhmana komitmennya kepada kota Balikpapan,” katanya.
Dalam penanganan banjir nilai Abdullah sudah berjalan sesuai masterplan yang ada yakni pembuatan dan perbaikan drainase termasuk bendali. “Sekarang inikan berjalan bertahap sesuai anggaran yang ada, kalau ini sudah jalan semua sesuai masterplan pasti kita bisa bebas dari masalah banjir, “ nilai politisi Golkar ini.
p style=