“Kita belum dapat informasi soal program SM3T tapi itu pas sekali dengan fakta dilapangan bahwa persoalan kekurangan guru-guru didaerah terpencil dan terluar/terdepan tapi masalah ini bukan hanya di Kaltim tapi juga daerah-daerah lain,” kata Kadisdik Kaltim Musyarim, kemarin.
Biasanya kata Musyarim, jika ada program pusat yang baru, seperti SM3T, semua kabupaten/kota termasuk Provinsi dikumpulkan dalam rakor.
“ Jadi soal SM3T itu saya belum dengar ,” tandasnya.
Meski demikian diakui kekurangan guru bukan hanya dialami oleh kabupaten di perbatasan namun juga masih ada di kota-kota atau kabupaten lainya. “ Kalau diperbatasn rata-rata memang kurang. Satu guru bisa mengajar lebih dari tiga bidang studi,” ujarnya.
Bahkan didaerah perkotaan atau kabupaten yang bukan terpencil ada bidang studi tertentu seperti Bahasa Inggirs, Geografi yang masih kurang tenaga pendidiknya. “ Apalagi untuk bidang studi Matematika, Kimia,Fisika, Inggris didaerah perbatasan yang masih langka dan sering dirangkap oleh guru yang ada,” tambahnya.
Saat ini jumlah guru di Kaltim mencapai angka 62 ribu.” Rincian datanya ada dikantor,” katanya.
Persoalan kekuarang guru ini diperbatasan bukan hanya masalah Kaltim namun semua daerah hal ini tidak lepas dari kewenangan pengangakatan guru yang masih dibatasi oleh kuato oleh pemerintah pusat.
“Dalam hal ketenaga pendidikan, ada aturan pusat, ada kuatonya. Pertimbangan bukan berdasarkan kebutuhan yang diusulkan masing-masing kab/kota.tapi kuata pusat karena ini terkait dengan penggajian dan lain-lainya,” jelasnya.