Taruna Promosi Akademi Militer di Balikpapan
23 September 2013
Balikpapan Hemat Tagihan Listrik
23 September 2013

Wacana Jembatan Trans Kalimantan

Jembatan Pulau BalangBalikpapan –

Hingga kini rencana pembangunan jembatan trans Kalimantan II yang menghubungkan Kalimantan Timur (Kaltim) dengan Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dengan Balikpapan, masih sebatas wacana.

Jembatan yang dikenal dengan sebutan jembatan Nipah-nipah –  Melwai itu sebenarnya sudah mulai diwacanakan sejak 2008 lalu, namun sayangnya meski telah berjalan lima tahun hingga kini belum ada progress apapun.

Sudah miliaran dana APBD yang dikucurkan untuk membiayai pertemuan yang dilakukan antara Pemkot Balikpapan dan Pemkab Penajam Paser Utara untuk membahas rencana pembangunan jembatan itu. Bahkan pertemuan sudah dilakukan berulang kali.

“Perencanaannya pun memang belum ada, jadi sifatnya masih sebatas pembicaraan saja yang dilakukan,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Balikpapan Suryanto

Begitupun soal anggaran untuk melakukan feasibility study (FS), apalagi membuat detail engennering design (DED). “Kalau yang setahu saya belum ada dianggaran PPU, belum ada di APBD nya PPU, jadi bisa dikatakan baru pembicaraan, DED nya belum ada, begitu juga soal hitung-hitungan, belum ada ,” urainya.

Diakui Suryanto, Pemkot Balikpapan hanya bisa wait & see karena justru Pemkab Penajam Paser Utara yang ngebet sekali ingin membangun jembatan itu. “Pembicaraannya memang intensif, tapi kita istilahnya masih wait and see,” sebutnya.

Tapi lanjutnya, pihaknya bukan berarti tidak setuju, hanya saja Pemkot Balikpapan kata Suryanto, tidak berinisiatif. “Kalau butuh, kita juga butuh, “Seperti yang kita katakan, kita lebih banyak jembatan kita lebih senang, tapi kita tidak berinisiatif,” ungkapnya.

Begitupun Pemerintah Provinsi Kaltim, hingga kini masih focus membangun jembatan trans Kalimantan I atau jembatan Pulau Balang yang saat ini masih dalam tahap pembangunan.  Karena  Pemerintah Provinsi Kaltim memiliki kewajiban menyelesaikan pembangunan bentang pendek jembatan Pulau Balang.

“Pak Awang (Gubernur Kaltim) bukan tidak setuju, tapi selesaikan dulu jembatan pulau Balang, kalau mau bangun silahkan pakai uang sendiri. Karena provinsi bebannya bentang pendek sepanjang 470 meter yang dibiayai dana APBD Kaltim, sedangkan bentang panjang melalui dana APBN,” imbuhnya.

Namun Suryanto yakin jika pembangunan  jembatan Pulau Balang rampung, maka Pemerintah Provinsi juga akan merespon positif. Pasalnya, pembangunan jembatan itu membutuhkan anggaran yang cukup besar yang diperkirakan mencapai triliunan.

“Saya tidak pernah mendengar pak Awang tidak setuju dengan jembatan itu pak Awang hanya mengatakan selesaikan dulu jembatan Pulau Balang. Saya rasa kalau jembatan Pulang Balang sudah jadi, pak Awang mau bantu, karena bukan anggaran yang kecil,” tukasnya.

Dia menambahkan,  sebenarnya semakin banyak jembatan, akan semakin membuat daerah itu baik, karena membuka akses. Dia mencontohkan di kota Palembang sudah memili dua jembatan, kini kembali membangun jembatan lagi.

“Contoh di Palembang sungai Musi , jembatan Ampera, ada jembatan Musi II, sekarang kan bangun lagi jembatan Musi III semakin banyak jembatan semakin bagus untuk kegiatan pembangunan,” pungkasnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *