Jamsostek Balikpapan Layani 18.146 Nasabah Sektor Informal
10 May 2012
Tahun Ini Pembebasan Lahan Waduk Teritip Rampung
11 May 2012

TII Gelar Seminar dan Putar Film Anti Korupsi

Balikpapan - Transparansi International Indonesia (TII) menggandeng media lokal dan LSM Balikpapan STABIL serta FORMAT menggelar seminar pendidikan anti korupsi. Seminar tersebut,dihadiri perwakilan TII Zumrotin, Wakil Bupati Penajam Paser Utara (PPU) Mustaqim dan sejumlah kru film seperti pemeran, konsultan film, pers dan undangan.   Seminar digelar di Hotel Pasific BalikpapanJumat (11/5), pagi tadi. Seminar pendidikan anti korupsi ini di awali pemutaran film berjudul  “Kita versus Korupsi “. Film ini memiliki empat sekuel  dengan judul yang berbeda dan  masing-masing berdurasi antara 15-21 menit Seperti Rumah Perkara, Aku Padamu, Selamat Siang Risa, Pssst…Jangan Bilang Siapa-Siapa.

Usai pemutaran kemudian dilakukan ulasan dan diskusi  dari pembicara dengan peserta seminar. Menurut Zumrotin, film yang ditayangkan merupakan hasil karya TII  dengan bantuan dari KPK. Film ini lebih pada penyampaian pesan pencegahan korupsi sejak dini.

“Ini upaya pencegahan. Sebaiknya  harus dilakukan dari kita semua. Umumnya korupsi diartikan penyalahgunaan anggaran negara. Tapi film tadi tidak kan. Yang  kita lihat tadi korupsi kecil-kecilan. Nyogok orang, urusan pembelian buku di sekolah, polisi nerima sogokan tilang. Nyontek pun juga korupsi karena itu mencuri untuk dapat nilai,” papar Zumrotin dalam ulasannya.

Media film dinilai sebagai salah satu media  yang diharapkan  juga memberikan pelajaran berarti bahwa  pembelajaran anti korupsi harus lahir dari dalam keluarga. Hal ini akan jauh lebih membekas.

“Seperti remaja putri di film tadi bisa beli kamera setelah nabung, pendidikan di keluarga. Nyogok untuk dapat KTP. Ini cikal bakal bahwa masyarakat pun memberi kontribusi korupsi. Jika kita beri pendidikan pada anak, bisa.  Media, juga punya andil,” tandasnya.

Wakil Bupati Penajam Mustaqim menilai akan jauh lebih baik jika film pendidikan pencegahan korupsi ini juga diputar di tv-tv swasta. Bahkan Ia menyindir, isi tayangan televise tidak lagi banyak mendidik bagi kehidupan anak-anak sebagai generasi

“Isi film tv pasti hal kurang baik tapi justru ini yang  disukai, misal pelajaran selingkuhan, balas dendam, pamer kekayaan . Ini  kehidupan yang  tak mendidik bagi anak-anak. Dan anehnya diputar jam berkumpul keluarga. Saya, begitu sinetron, saya pindah. Artinya ketika kita nonton, kita dihadapkan pada realita dan tantangan kehidupan,”  katanya menganalisa.

Dikatakannya, era sekarang  ini serba hedonisme sehingga semua serba dinilai dengan materi. Untuk menjabat, harus dengan materi. Tapi itulah realitasnya. “Untuk menghilangkan korupsi, tugas kita bersama. Tapi kita pun harus mampu secara material untuk hidup layak. Walau itu bukan pembenaran kita membenarkan segala cara untuk memperoleh sesuatu,” imbuhnya.

Rencananya pada Minggu (13/5) mendatang TII, Stabil, Format akan mengundang pers dan masyarakat untuk menyaksikan  film Kita Versus Korupsi akan diputar di bioskop XXI Balcony pukul 10.00 Wita. Kampanye pencegahan dini dari korupsi oleh TII dan KPK juga dilakukan disejumlah kota lainya.

1 Comment

  1. […] remaja tanggung yang sedang mencari jati diri sehingga terjebak dalam drama percintaan dengan pekerja sex komersial (PSK) jalanan, Eva (Whulandary Herman). Keduanya punya latar belakang social ekonomi yang  jauh […]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *