Balikpapan –
Pemerintah Kota Balikpapan Kalimantan Timur mengklaim ratusan nelayan setempat tidak terkendala kelangkaan solar di wilayahnya. Mereka masih bisa rutin melaut mencari ikan di perairan laut Balikpapan.
“Belum ada yang mengaku kesulitan mendapatkan solar utuk daerah-daerah yang jauh dari SPBN (stasiun pengisian BBM nelayan),” kata Kepala Dinas DPKP Kota Balikpapan Chaedar, Selasa (23/4).
Menurutnya, bagi nelayan yang berada jauh dari SPBN seperti nelayan Markoni, Tritip, DPKP melakukan jemput bola yakni bagi mereka yang kesulitan dikeluarkan surat rekomendasi DPKP Balikpapan kepada Pertamina agar diizinkan membawa BBM dari SPBN ke lokasi nelayan mereka.
“Itu bisa keluarkan rekomendasi tapi kalau disekitar SPBN seperti wilayah Manggar saya tidak akan keluarkan rekomendasi karena khawatir bisa dibilang merekomendasikan penumpukan BBM kan itu melanggar. Makanya itu tidak saya keluarkan rekomendasinya. Beda kalau mereka berada di Tritip, di Markoni,” jelasnya.
Lokasi SPBN Balikpapan lanjut Chaedar hanya ada di kawasan Manggar dan Kampung baru. Dua wilayah ini banyak terkonsentrasi nelayan Balikpapan.
“Jadi kalau dekat SPBN, nelayan itu bisa langsung beli disana. Kita tidak keluarkan rekomendasi. Itu nanti diindikasikan penimbunan,” imbuhnya.
Diakui Chaedar ada bantuan pengiriman solar yang dilakukan penyalur kepada nelayan. Tentunya dengan selisih harga yang berbeda untuk biaya angkutan.
“Maka saya khawatir kalau semua kita kasih ini surat rekomendasi baik yang dekat maupun jauh ini jadi rancu. Nanti itu jadi penimbunan walaupun itu nanti disalurkan lagi ke mereka,” ujarnya.
Kuato BBM bagi nelayan dari Pertama kata Chaedar, berdasarkan usulan dari DPKP dengan menghitung dari jumlah kapal. “ Yang bisa beli disana (SPBN) itu berdasarkan kepemilikan kapal. Kalau tidak ada kapal tidak diberikan. Dan itu ada batasanya,” imbuhnya.
Di Balikpapan tercatat terdapat 5000 nelayan yang tersebar disepanjang pesisir pantai Balikpapan dari Kampung baru hingga Tritip. “ Yang paling banyak dari Manggar dan Kampung Baru. Dari 5000 nelayan hanya 1200 nelayan yang memiliki kapal,” pungkasnya.