Balikpapan –
Sebanyak tiga kota Kalimantan Timur yaitu Balikpapan, Samarinda dan Tenggarong mengalami pemadaman aliran listrik selama dua hari. Pemadaman aliran listrik disebabkan rusaknya primer trafo current tranformern line 2 Embalut pada sistim Mahakam PT PLN Kalimantan Timur.
“Terjadi arus pendek di Gardu Induk Embalut pada tegangan 150 ribu volt. Alat kami disana rusak,” kata GM PT PLN Kaltim, Nyoman Astawa, Selasa (18/6).
Permasalahan gardu induk Embalut ini, kata Nyoman membuat PLTU Cahaya Fajar Kaltim secara otomatis melepaskan diri dari Sistim Mahakam. Akibatnya, Sistim Mahakam mengalami penurunan 30 persen pasokan listrik untuk kota Balikpapan, Samarinda dan Kutai Kartanegara.
“PLTU Cahaya Fajar Kaltim adalah pembangkit utama di Sistim Mahakam. Akibatnya pembangkit yang kecil kecil tidak mampu menanggung beban puncak sistima yang mencapai 266,37 MW,” paparnya.
Secara beruntun, Nyoman mengatakan satu persatu pembangkit listrik lainnya melepaskan diri dari Sistim Mahakam. Sedikitnya terdapat 30 pembangkit listrik yang memenuhi pasokan listrik Sistim Mahakam sebesar 300 MW.
“Sistim listrik memang secara otomatis selalu mengamankan diri agar tidak mengalami kerusakan pula,” ujarnya.
Dalam perbaikannya, Nyoman mengatakan pihaknya sempat mengalami kendala faktor cuaca badai di Tenggarong dan Samarinda. Sebagai akibatnya black out alias mati listrik total terjadi sejak 15 hingga 18 Juni 2013 ini.
“Butuh waktu untuk menghidupkan kembali mesin pembangkit, apalagi adanya gangguan cuaca,” paparnya.
Nyoman mengatakan ada kompensasi penurunan layanan masyarakat sesuai ketentuan pemerintah yaitu potongan 10 persen dari tagihan minimal pelanggan listrik. Kompensasi ini nantinya bisa dinikmati pelanggan pada akhir bulan pembayaran tagihan rekening listrik.
Kondisi byar pet listrik masih dialami selama dua hari terakhir ini di Balikpapan, Samarinda dan Kutai Kartanegara. Pemadaman listrik totalnya sudah berlangsung selama tiga hari terakhir ini.
“Sudah capek untuk mengeluh soal mati lampu di sini,” keluh warga Balikpapan, Nurhayatie.