Nasib Sumur Sumur Tua Kaltimra
6 March 2018
PLN Gandeng KPC Cukupi Listrik di Sangata
8 March 2018

Sah, Rizal Effendi Maju Pilgub Kaltim

NewsBalikpapan –

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalimantan Timur mensahkan pendaftaran Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi meramaikan pesta demokrasi pilgub bulan Juni nanti. Rizal dianggap memenuhi persyaratan dukungan administrasi maupun pemeriksaan kesehatan pilgub Kaltim.

“Pleno KPU Kaltim memutuskan Rizal Effendi resmi menjadi peserta pilgub Kaltim,” kata Komisioner KPU Kaltim, Rudiansyah, Kamis (8/3).

Rizal Effendi menggantikan posisi calon wakil gubernur, Nursyirwan Ismail yang mendadak meninggal akibat sakit dideritanya. Partai politik Golkar dan Nasdem lantas menyorongkan nama Rizal Effendi yang menjadi tokoh satu satunya di Selatan mendampingi calon gubernur Andi Sofyan Hasdam.

Empat hari lalu, KPU Kaltim memverifikasi keseluruhan berkas administrasi kelengkapan pencalonan Rizal Effendi ini. Sembari menunggu laporan hasil tes kesehatan Rizal Effendi yang dilakukan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kaltim.

“Pleno berdasarkan dua pertimbangan administrasi dan tes kesehatan calon ini. Setelah keduanya dinyatakan lengkap diputuskan pleno peresmian pencalonan Rizal Effendi,” papar Rudiansyah.

Dengan ini, Rudiansyah menyebutkan, Rizal Effendi memperoleh perlakukan layaknya  kandidat calon peserta pemilihan daerah. Semenjak ini pula, Ia berhak melaksanakan seluruh tahapan pilgub Kaltim yang memasuki masa kampanye.

Andi Sofyan Hasdam girang  memperoleh pasangan yang punya tingkat elektabilitas tinggi di wilayah Selatan Kaltim. Empat pasang kandidat sudah ada seluruhnya berdomisili di wilayah Utara Kaltim. Sedangkan Rizal Effendi adalah Wali Kota Balikpapan.

“Beliau ini sempat akan maju hingga akhirnya ditinggal salah satu calon. Padahal baleho dan spanduk sudah dimana – mana. Wajar bila warga Balikpapan kesal sehingga berniat tidak memilih,” ujarnya.

Sehubungan itu, Sofyan berniat memaksimalkan keunggulan pasangannya ini guna meraih simpati penuh dari warga Balikpapan. Menurutnya, Balikpapan merupakan salah satu kota utama di Kaltim dimana populasi warganya menduduki peringkat kedua dibawah Samarinda.

“Nanti kita baku atur, siapa yang garap Utara dan Selatan. Idealnya Pak Rizal yang Selatan,” tuturnya.

Rizal Effendi mampu menjadi representasi pemilih wilayah Selatan yang terdiri tiga kota yakni Balikpapan, Penajam Paser Utara dan Paser. Sebagai mantan Wali Kota Bontang, Sofyan membidik kantong kantong suara di Samarinda, Bontang dan Kutai Kartanegara.

“Dua wilayah ini harus mampu kita menangkan. Almarhum Nursyirwan Ismail sudah gencar bersosialisasi di Samarinda,” ungkapnya tanpa mematok target muluk dalam pemenangan nanti.

“Kita berusaha dan serahkan pada Allah saja,” sebutnya.

Rizal Effendi seperti dikatakan Sofyan sedang menjalankan ibadah umroh di tanah suci Mekah. Enam hari kedepan, ia segera pulang ke tanah air untuk berkoordinasi memenangkan pilgub Kaltim.

“Pak Rizal sudah tahu pengumuman dari KPU Kaltim. Nanti kami akan koordinasi untuk membahas strategi kami di Kaltim,” tegasnya.

Rizal Effendi memang tidak bisa dihubungi saat ini. Dalam beberapa kesempatan, Ia memang kecewa kala ditinggal Syaharie Jaang (wali kota Samarinda) yang lebih memilih berpasangan dengan anak gubernur Kaltim, Awang Ferdian Hidayat.

“Sudah sepakat lama dan di injury time mendadak membatalkan semua kesepakatan,” paparnya.

Sebelumnya, Rizal terlanjur menyebutkan, kesepakatan koalisi Jaang – Rizal hanya tinggal menunggu ketok palu dari KPU Kaltim. Parpol pendudukung koalisi ini, yakni Demokrat, PPP dan PKB, menurutnya sudah mendukung bersatunya suara dari Samarinda dan Balikpapan.

“Kesepakatan kami sudah 90 persen, tinggal diresmikan di KPU Kaltim. Saat dibatalkan, siapa juga tidak kesal,” sebutnya.

Sehingga, mantan wartawan ini terkesan tidak antusias menyikapi tahapan kampanye pilgub Kaltim. Dia menyerahkan sepenuhnya hak pilih pada warga serta meminta para kandidat menjaga keamanan dan ketertiban kampanye Balikpapan.

Pencalonannya kali ini menjadi kesempatan kedua baginya meramaikan konstalasi politik di Kaltim. Rizal yakin mampu meraup suara dominan warga Balikpapan yang totalnya sebanyak 900 ribu jiwa.

Eforia pesta demokrasi pilgub Kaltim mulai terasa di berbagai elemen masyarakat. Komunitas Suku Dayak tidak ketinggalan dengan menggelar prosesi Telun Lekuuq bagi Kapolda Kaltim, Inspektur Jenderal  Priyo Widyanto agar mampu menjadi penganyom yang adil di pelaksanaan pilgub Kaltim.

“Agar Kapolda Kaltim bisa menjadi cerminan seluruh suku bangsa di Kaltim,” kata Tetua Suku Dayak Long Apari Mahakam Ulu, Yustinus Ibau Ulu di Mapolda Kaltim.

Prosesi adat dimulai dengan tradisi pelemparan beras ketan dilaburi daun pandan ke sebagian badan Kapolda Kaltim. Pimpinan suku Tunjung Benuaq ini juga mengayun – ayunkan pedang mandau ke sekeliling tubuh pimpinan Polisi sebagai simbol mengusir kekuatan maupun roh jahat akan mengganggu.

Terakhir prosesi adat adalah pengukuhan Priyo Widyanto  sebagai keluarga kehormatan Suku Dayak digelari nama Linge. Arti kata Linge dalam suku bahasa Dayak Tunjung Benuaq berarti suatu tokoh menjadi cerminan seluruh masyarakat dipimpinnya.

“Sebagai simbol diterimanya Kapolda Kaltim sebagai keluarga kehormatan Suku Dayak Kalimantan. Ditandai dengan pemasangan gelang tangan bagi Kapolda Kaltim,” papar Yustinus.

Panglima Komando Pengawal Pusaka Adat Dayak Borneo, Abriantinus menyebutkan, tugas Polisi sangat berat dalam memikul tanggug jawab soal keamanan dan ketertiban di Kaltim. Polisi diserahi mandat mengamankan seluruh prosesi pilgub Kaltim yang digelar bulan Juni nanti.

Sebagai etnis asli Kalimantan, Abriantinus menyebutkan, komunitas Suku Dayak punya kepentingan dalam menjamin kesuksesan serta keberlangsungan pelaksanaan pilgub Kaltim. Menurutnya, kondusitas suatu wilayah berdampak langsung terhadap pembangunan maupun pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

“Kami harus membantu polisi dalam menjaga kondusitas kawasan selama keberlangsungan Pilgub Kaltim. Jangan suasana kondusif di Kaltim rusak adanya isue SARA dan berita bohong,” ujarnya.

Abriantinus mengajak seluruh kandidat calon kepala daerah agar bersama sama menjaga keamanan pilgub Kaltim mendatang. Setidaknya, masing masing kandidat menggelar kampanye bermartabat agar tidak mengorbakan kerukuna masyarakat di Kaltim.

“Semua pihak harus menjaga diri, tidak melakukan kampanye yang akan merugikan Kaltim,” tuturnya.

Sejak awal, Polisi sudah menegaskan komitmennya bertindak profesional dan tidak berpihak dalam  mengawal pelaksanaan pilgub Kaltim. Sebulan sejak dilantik sebagai Kapolda Kaltim, Priyo Widyanto menegaskan sikapnya dalam menjaga keberimbangan hukum tanpa memandang status maupun golongan sosialnya.

“Semua sama dimata hukum, tidak ada yang berbeda. Komitmen kami sudah jelas sejak dulu hingga sekarang,” tegasnya.

Statmennya ini seperti ditujukan pada mantan Kapolda Kaltim, Irjen (Purn) Safaruddin yang menjadi salah satu kandidat  berpasangan dengan Rusmadi Wongso. Pasangan birokrat menjadi salah satu kandidat kuat memenangkan pilgub Kaltim bersama PDIP dan Hanuar.

Empat bulan jelang pencoblosan, Polisi sudah mempersiapkan 2/3 kekuatannya gabungan terdiri pasukan Brigadir Mobil, Sabhara dan Polresta setempat. Pasukan Kodam Mulawarman juga bisa menjadi alternatif pilihan guna membekap kekuatan dimiliki Polri.

Priyo mengapresiasi dukungan masyarakat dalam membantu tugas pengamanan pilgub Kaltim. Keterlibatan seluruh unsur masyarakat, menurutnya semakin mempermudah pengamanan nanti.

Pesta demokrasi pilgub Kaltim dihuni muka muka lama para pejabat setempat, semisal Syaharie Jaang (wali kota Samarinda), Rusmadi Wongso (sekretaris provinsi Kaltim), Sofyan Hasdam ( eks wali kota Bontang), Isran Noor (eks bupati Kutai Timur), dan Rizal Effendi (wali kota Balikpapan).

Selanjutnya, Safaruddin merupakan pensiunan  jenderal Polri sekaligus mantan Kapolda Kaltim,  dan duo Awang Ferdian Hidayat – Hadi Mulyadi merupakan anggota DPR RI .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *