Target PAD Balikpapan 2011 Tercapai Rp218 miliar
29 December 2011
Balikpapan Alokasikan Rp1,3 miliar Untuk Program Sanitasi
30 December 2011

RS Sayang Ibu Akan Dibangun Empat Lantai

Balikpapan – Rumah Sakit (RS) Sayang Ibu Balikpapan rencananya akan dikembangkan menjadi empat lantai dari sebelumnya dua lantai. Rencana pengembangan rumah sakit yang terletak di Kecamatan Balikpapan Barat itu paling cepat pada APBD Perubahan 2012 atau awal 2013 mendatang. “DED 2012 ini akan dibuat dengan biaya Rp300 juta sedangkan Pengembangannya sekitar Rp3 Miliar dari pemerintah pusat sebagai bentuk komitmen untuk MDGs 2015. Jadi kita dibantu oleh APBN  tapi kita juga akan disubsidi dari APBD kota,” kata Direktur RS Sayang Ibu dr Indah Puspitasari, Kamis (29/12).

Indah optimis akan mendapatkan bantuan dari APBN dan APBD Kota Balikpapan untuk pengembangan RS Sayang Ibu. Sebab, 65 persen warga Balikpapan saat ini masih memilih bersalin di RS Sayang Ibu. “Market share kita itu sekitar 65 persen. Dimana per bulan pasien bersalin yang ada di kita berkisar 110-160 orang,” jelasnya.

Saat ini rumah RS Sayang Ibu baru memiliki 25 ruang perawatan, dengan luasan seluruhnya  1.235 meter. Rencananya, jika pembangunan selesai maka lantai 1 akan difungsikan untuk limbah medik dan tempat parkir.

Sedangkan lantai 2 khusus untuk ruangan rawat jalan. Kemudian lantai 3 dan 4 akan digunakan sebagai ruangan rawat inap dan ruang manajemen administrasi. “Sekarang kan kita hanya punya 25 tempat tidur, makanya dengan pembangunan ini nanti akan ada penambahan dua kali lipat sebanyak 50 tempat tidur,” katanya.

Dalam pengembangan RS tersebut, katanya  juga akan mengupayakan penambahan kamar mayat. “Persyaratan RS itu juga harus ada kamar mayat, cuma akses masuk kamar mayat dan kamar pasien kan harusnya berbeda, jadi kita cobalah nanti. Mungkin kita bisa nyelipkan satu untuk kamar mayat,” jelasnya.

Sedangkan untuk tenaga medis, saat ini RS Sayang Ibu memiliki sebanyak 2 dokter spesialis kandungan, 1 dokter anak, dokter anestesi (status pinjaman dari RSKD), dokter umum, dan 30 bidan. Jumlah ini masih terbilang cukup, namun tidak menutup kemungkinan akan ada penambahan seiring dengan pengembangan RS tersebut.

“Sementara ini tenaga medis kita cukup. Mungkin nanti dengan perkembangan jumlah tempat tidur ya pastinya akan bertambah. Tapi kita lihat lah nanti,” tukasnya.

Pengembangan RS Sayang Ibu terpaksa bertingkat karena terkendala pembebasan lahan. Warga sekitar menolak menjual lahannya dengan tarif Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang ditawarkan Pemkot Balikpapan.

“Mereka minta diatas NJOP, sehingga ini tidak bisa kita laksanakan dan menjadi

kendala,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *