Prostitusi Siswi Balikpapan Meningkat

Sumiran mengatakan para PSK belia ini memanfaatkan media jejaring social termasuk layanan black berry messenger (BBM) dalam mempromosikan jasa mesumnya ini. Para pelanggan menerima penawaran jasa mereka lewat komunitas tertentu di Balikpapan.

“Mereka pakai blackbery saling kirim foto dan tawar menawarkan cari pelanggan, lewat situ, juga jejaring social,” tuturnya.

Selain itu, Sumiran menyebutkan sejumlah lokasi pusat perbelanjaan di Balikpapan menjadi lokasi transaksi ini. Mereka bertemu di lokasi tongkrongan anak anak ABG untuk selanjutnya diteruskan di hotel melati.

“Data jumlahnya memang kita tidak punya tapi laporannya yang masuk banyak,” terangnya.

Bukan hanya itu, Sumiran mengaku mendengar keluhan dari para dokter yang menyebut banyaknya siswi sekolah yang tertular berbagai penyakit kelamin. Dugaan sementara, mereka ini tertular sebagai akibat aktifitas seks bebas tersebut.

“Ada dokter yang melapor banyak siswa yang kena penyakit kelamin. Ada dokter yang bilang ada siswi yang payudaranya mengeluarkan nanah karena digigit pasangannya seperti ada virus karena seperti membusuk,” paparnya.

Sejumlah LSM melapor ke dewan menyusul peningkatan praktek aborsi akibat pergaulan bebas siswi Balikpapan.

“Kemarin ada LSM yang datang, mereka mengakui siswi yang menggugurkan kandung di Balikpapan cukup tinggi. Toh juga ada beberapa kasus yang sudah terjadi, siswi ketahuan menggugurkan kandungan,” imbuhnya.

Selain faktor gaya hidup kata Sumiran, bebasnya remaja mengakses internet yang dituding menjadi penyebab.

“Mereka kan penasaran ingin lihat, meski katanya diblokir tapi buktinya kan masih bisa di akses karena mereka pingin tahu, apalagi warnet juga banyak,” tuturnya.

Praktek perceraian orang tua dan seorang ayah yang punya banyak istri simpanan atau tidak resmi, juga menjadi indikasi anak melakukan seks bebas.

“Karena itu orang tua juga harus bisa menjaga hubungan yang baik, harus bisa mnejadi contoh, juga pengarus seorang bapak yang punya istri tanpa resmi banyak, kan sakit anak melihat itu,” urainya.

Karenanya lanjut Sumiran, dewan sudah bertemu dengan Dinas Pendidikkan Kota Balikpapan, meminta agar jam mata pelajaran agama ditambah dua jam. Meski katanya juga sudah masuk kurikulum budi pekerti dan wawasan kebangsaan.

“Kita sudah minta Dinas Pendidikkan agar menambah jam mata pelajaran agama,” ucapnya. Peran orang tua juga penting dalam mengawasi anaknya.

Hal lain kata Miran, sebagai konsekwensi dari Balikpapan yang menuju Kota Metropolitan, sehingga mempengaruhi gaya hidup. Karena kota metropolitan kehidupan dan aktiftasnya berjalan 24 jam

“Kalau namanya pergaulan bebas itu, kalau sudah menuju kota metropolitan, suka atau tidak suka yang namanya pergaulan bebas itu pasti sudah tinggi, didalamnya ada seks bebas yang terjadi dikalangan pelajar termasuk di Balikpapan,” tukasnya.

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Balikpapan Muslich mengakui memang pergaulan bebas di sekolah di Balikpapan terus meningkat. Menurutnya, sudah menjadi kewajiban sekolah untuk menjaga moralitas siswa.

“Kita tanam pemahaman agama yang kuat sehingga mereka bisa menjaga diri, kita juga melakukan kegiatan intra setiap pagi, setiap hari selama 10 hingga 20 menit. Melalui kegiatan itu kita berharap-anak bisa menjaga dirinya dan tidak terlibat dalam pergaulan bebas,” katanya.

Terkait penambahan mata pelajaran agama seperti yang diusulkan dewan, Muslich mengatakan, kalau pihaknya sudah menerapkannya. Karenanya kata Muslich, khusus di SMA 1 Balikpapan ditanamkan pemahaman agama yang kuat diantaranya melalui kegiatan agama.

“Kalau penambahan jam pelajaran agama di sekolah secara implementasi sudah kita jalankan, kan ada dua jam pelajaran di intra dan dua jam pelajaran diluar intra, kita juga mendorong untuk melakukan kegiatan keagamaan di forum kegiatan siswa muslim,” paparnya.

Soal penampilan siswi juga menjadi perhatian sekolah. Karena sudah masuk dalam tata tertib sekolah yang dilarang. “Siswi juga dilarang menggunakan make up termasuk rambut yang di cat berwarna-warni, juga perhiasan berlebihan, semua tertuang dalam tata tertib,” katanya.

Mengenai penggunaan internet kata Muslich, juga selalu diawasi. Termasuk beberapa situs yang berbahaya telah diblokir. Namun, pihaknya tidak bisa melarang penggunaan intrenet karena merupakan kebutuhan.

“Kalau internet juga diblokir kalau di sekolah jadi mereka tidak bisa mengakses. Kita memang menyediakan internet tapi kita awasi. Kita juga selalu mengatakan agar siswa menggunakan internet khususnya yang berkaitan dengan kebutuhan hidupnya bisa dikembangkan melalui informasi di internet,” tandasnya.

Berita Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *