Calon Perseorangan Gugat KPU Balikpapan
26 August 2015
Persiba Belum Menjanjikan
28 August 2015

Pertahankan Sumur Tua Handil

Ladang minyak Central Processing Area HandilNewsBalikpapan –

Suaranya masih lantang menyertai semangatnya yang menggelora diusianya ke 67 tahun ini. Dialah Bert J Rako, site manager Field Central Processing Area (CPA) pertama milik Total E&P Indonesie di Handil Kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Lewat kegigihannya pula Field CPA mencapai puncak masa kejayaanya mengeksploitasi 200 ribu barrel liquid per hari pada tahun 1979 silam.

“Semuanya masih sulit, hutan rimba hingga gangguan binatang puas di Delta Mahakam. Transportasi masih mempergunakan helicopter saking sulitnya sarana prasarana saat itu,” kata Rako saat ditemui di peringatan 40 tahun produksi Field CPA Handil, Jumat (28/8).

Rako mengenang masa masa sulit melawan geganasan alam bumi borneo saat Total dipercaya Pemerintah Indonesia menjadi operator blok migas Mahakam. Berbekal 20 pegawai dengan kemampuan sumber daya manusia (SDM) seadanya guna mengawali proses eksploitasi blok gas terkaya di Indonesia.

“Bayangkan saja tahun 1975 dimana SDM masih terbatas, apalagi untuk teknologi industry sector migas,” paparnya.

Eksploitasi CPA terbantu adanya transfer ilmu dan teknologi industry migas Total. Perusahaan migas Perancis ini mendatangkan teknologi terbaru termasuk mengirimkan tenaga lokal untuk mendapatkan keterampilan di berbagai perusahaan migas penjuru dunia.

“Kami dikirimkan ke berbagai perusahaan migas dunia di Asia, Afrika dan Eropa,” ungkap pria sepuh yang fasih bahasa Inggris dan Perancis ini.

Sehingga Rako tidak kaget CPA mampu mencapai masa keemasannya dalam kurun waktu empat sejak pertama kali beroperasi sejak tahun 1975. Pria berdarah Manado ini juga menjadi saksi sejarah 40 tahun proses eksploitasi ladang tua Blok Mahakam yang sudah memproduksi 900 juta barrel liquid dan 1,8 Tcf gas.

“Tim CPA ini adalah orang orang professional sehingga mampu bertahan hingga 40 tahun,” ujarnya.

Total memiliki dua lapangan tua migas yakni Field CPA dan Bekapai yang totalnya bisa berproduksi hingga 24 ribu per hari liquid. Area Manager Mahakam Middle Asset (MMA), Avep Disamita mengatakan harus berjuang ektra keras mempertahankan produksi dua lapangan tua Bekapai (42 tahun) dan CPA (40 tahun).

“Kami melaksanakan semua sesuai prosedur untuk mempertahankan produk liquid saat ini,” paparnya.

Seluruh proses penanganan lapangan ini harus dijalankan dengan baik agar kelangsungan proses produksi bisa terjaga. Perawatan Field CPA dan Bekapai dimaksutkan agar produksinya bisa tetap dipertahankan hingga 10 hingga 20 tahun kedepan.

President & General Manager Total E&P Indonesie, Hardy Pramono menyatakan tetap berkomitmen dalam menjaga produksi liquid sebesar 68 ribu barrel per harinya. Total menerapkan langkah langkah penanganan produksinya dengan melakukan investasi eksploitasi sumur sumur baru, penambahan infrastruktur, perawatan sumur hingga realisasi lapangan secara professional.

“Produksi kami masih diatas target ditetapkan pemerintah sebesar 63 ribu barrel per harinya. Langkah langkah kami hanya mempertahankan produksi liquid mengingat Blok Mahakam memang lebih mengandalkan produksi gas saja,” ujarnya.

Total mengandalkan sejumlah lapangan migas untuk memenuhi target produksi liquid pemerintah diantaranya CPA, Bekapai, Tunu, Peciko yang berlokasi di Blok Mahakam. Produksi keseluruhan Blok Mahakam mensuplai 80 persen industry pengolahan gas kilang Badak LNG Bontang mencapai 1.761 Bcf/d dan 67.600 barrel per hari liquid.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *