DPRD Balikpapan Kalimantan Timur dipastikan merevisi perda tarif PDAM Balikpapan No 2008. Perda ini dianggap membebani warga yang isinya memungkinkan PDAM Balikpapan menaikan tarif air hingga 10 persen per tahun.
“Kita akan bahas PDAM bukan hanya soal tariff tapi juga eksistensi PDAM itu,” kata Ketua DPRD Balikpapan, Andi Burhanuddin Solong, Selasa (25/3).
Persoalan kenaikan tarif PDAM Balikpapan memang jadi perhatian tersendiri legeslatif. Apalagi kenaikan tarif air tidak diimbangi peningkatan layanan distribusi air bagi warga Balikpapan.
DPRD Balikpapan juga menyoroti soal jajaran direksi PDAM Balikpapan yang dihuni para mantan pejabat pemerintah daerah setempat. Mungkin saja ada perubahan subtansi dalam struktur PDAM itu.
Burhan menilai perlunya pembahasan perda yang khusus mengatur kewenangan PDAM Balikpapan ini. Apalagi dikaitkan adanya rencana pembangunan Waduk Teritip yang menelan anggaran puluhan miliar rupiah.
Burhan berpendapat dalih kenaikan tarif air untuk pengembangan jaringan layanan PDAM Balikpapan adalah sesuatu yang tidak mendasar. Menurutnya kebijakan pengembangan PDAM adalah menjadi kewenangan pemerintah daerah bersama DPRD Balikpapan.
“ Saya tegaskan disini bahwa PDAM sifatnya operasional. Jangan intervensi kebijakan yang dilakukan pemerintah dan DPRD,” tegasnya.
Revisi perda PDAM Balikpapan dipastikan akan tuntas jelang berakhirnya masa legeslatif Balikpapan ini. Anggota DPRD Balikpapan periode terpilih nantinya diharapkan mampu mengawal kebijakan legeslatif terdahulu.
Perda tarif PDAM Balikpapan memungkinkan perusahaan daerah ini menaikan tarif 10 persen untuk setiap tahunnya. PDAM Balikpapan berdalih kenaikan ini disesuaikan dengan tingkat inflasi Balikpapan yang berkisar di prosentasi 10 persen.
PDAM Balikpapan juga mengklaim kenaikan tarif ini nantinya dipergunakan untuk peningkatan investasi layanan air bersih masyarakat.
Namun demikian, pernyataan PDAM Balikpapan berbanding terbalik dengan keluhan masyarakat yang tidak terlayani kebutuhan air bersih. Kawasan pemukiman Balikpapan di perbukitan mengaku sering kali terjadi mati air hingga sepekan dalam sebulan.