NewsBalikpapan –
Masyarakat nelayan Balikpapan Kalimantan Timur menuntut penambahan kuota BBM solar subsidi peruntukan menangkap ikan. Warga nelayan sering kesulitan melaut akibat tidak tersedianya solar subsidi untuk masyarakat setempat.
“Kondisi bbm nelayan sangat jauh dari kecukupan masyarakat,” kata Punggawa nelayan Balikpapan, Makmur, Kamis (22/5).
Makmur mengatakan nelayan Balikpapan mendapatkan kuota solar sebesar 1.980 liter per bulannya. Namun selama ini kebutuhan solar melonjak dua kali lipat yang mampu disuplai Pertamina.
KUB Damai Indah, Abdul Kadir mengatakan kelompok nelayannya memperoleh jatah 16 drum solar setiap bulannya. Anggota berjumlah 30 orang, menurutnya kelompoknya hanya bisa berangkat melaut 4 kali dalam sebulannya.
“Satu nelayan dengan satu kapal itu butuh 150 liter setiap kali jalan. Kita hanya turun 4 kali dalam sebulan. Dengan jumlah itu kami kurang,” paparnya.
Persoalan keterbatasan solar ini membuat nelayan Balikpapan kesulitan untuk berangkat melaut. Saat ini setidaknya ada sebanyak 90 persen nelayan Manggar yang bisa melaut akibat keterbatasan solar.
Nelayan Balikpapan mengancam akan melakukan aksi demo saat tuntutannya ini diabaikan pemerintah dan Pertamina. Aksi demo akan diikuti setidaknya sebanyak 5 ribu nelayan Balikpapan yang tersebar di Kampung Baru, Markoni, Manggar, Lamaru dan Teritip.
Ketua DPRD Balikpapan, Andi Burhanuddin Solong meminta masyarakat bersabar soal keterbatasan pasokan solar nelayan. Pertamina sendiri sudah berjanji akan menambah kuota pasokan solar yang diperuntukan bagi nelayan.
“Sebaiknya jangan turun karena Pertamina sudah janji untuk tambah. DPKP tolong rekomendasi secepatnya disampaikan ke Pertamina,” tandasnya.
Pemkot Balikpapan juga akan menghitung kebutuhan normal pasokan solar bagi masyarakat nelayan. Kebutuhan solar nelayan Balikpapan diperkirakan sebanyak 8277 kilo liter per bulannya.
“Tahun lalu, untuk pengisian di tiga SPDN (Solar Peck Dealer Nelayan) hanya 245 kilo liter perbulan,” terangnya.
Sales Eksekutif Retail Pertamina Kalimantan, Sony Indro mengatakan kuota solar Balikpapan turun menjadi 73 ribu kilo liter pada tahun 2014 ini. Kuota solar ini menyusut dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 83 ribu kilo liter.
Karena itu, Sony menyatakan akan ada pengurangan kuota solar SPBU yang sebagian akan dialihkan untuk memenuhi kebutuhan nelayan. Pertamina hanya meminta surat rekomendasi pemenuhan solar nelayan yang diterbitkan pemerintah daerah setempat.
“Mohon surat rekomendasi dari DPKP disampaikan ke Pertamina. Kita tunggu itu dan secara prinsip itu bisa,” tambahnya.