Pemerintah Kota Balikpapan Kalimantan Timur menghimbau warganya tidak berenang di pantai pantai setempat. Ketinggian ombak pantai Balikpapan dianggap berbahaya selama sebulan terakhir ini.
“Jangan berenang di kawasan pantai Balikpapan, hati hati saat berwisata di pantai,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Kebakaran (BPBK) Kota Balikpapan Andi Azis, Selasa (20/8).
Aziz menyatakan ketinggian ombak pantai Balikpapan mencapai 1,5 meter disertai angin berkecepatan tinggi. Badan Meteorologi dan Geofisikan Balikpapan sudah memperingatkan cuaca buruk akan melanda selama sebulan terakhir ini.
Musim angin selatan rutin terjadi di perairan Selat Makassar mulai Agustus hingga Desember. Tingginya ombak juga membuat nelayan enggan melaut demi factor keselamatan mereka.
Baru baru ini, ada seorang korban meninggal terseret derasnya arus ombak di pantai monument Balikpapan. Keterbatasan jumlah petugas membuat penyelamatan korban juga terlambat.
Kepala Dinas Perikanan Kelautan dan Pertanian (DPKP) Kota Balikpapan Chaedar Chaerulsyah mengatakan ketinggian ombak ini menyebabkan sejumlah nelayan tidak bisa melaut selama sebulan terakhir. Sebanyak 5 ribu nelayan Balikpapan saat ini bekerja serabutan untuk menafkahi keluarganya.
“Karena memang selama ini penghasilan mereka hanya dari laut, nelayan itu juga ada yang selama ini hanya buruh, dan ada yang mereka selama ini ketika ke laut mereka membeli ikan dari nelayan yang pakai kapal besar,” ujarnya.
Karenanya Chaedar tetap menghimbau, agar nelayan yang tetap memaksakan untuk melaut agar benar-benar mempersiapkan peralatan keselamatannya.
Dia menambahkan, di Balikpapan kebutuhan ikan pertahun mencapai 17 ribu ton, sedangkan yang dihasilkan nelayan selama ini hanya 8 ribu ton.