Pemerintah Kota Balikpapan Kalimantan Timur mempertanyakan kualitas beras miskin untuk masyarakat setempat. Warga miskin Balikpapan menerima beras kualitas buruk yang berkutu dan berbau.
“Sejak dulu-dulu juga banyak kutu dan bau. Tapi ini tidak dilaporkan,” kata Asisten II Pemkot Balikpapan Sri Soetantinah, Minggu (15/12).
Tantin meminta warga aktif melaporkan kualitas beras miskin yang diterimanya pada petugas di lapangan. Berdasarkan laporan ini, menurutnya Pemkot Balikpapan bisa mengajukan keberatan pada Kantor Bulog setempat.
“Kita akan surati Bulog, dan Bulog bersedia koq mengganti, jadi tidak ada masalah,” ujarnya.
Tantin menduga beras miskin tersebut sudah lama tersimpan di gudang Bulog. Sehingga kualitasnya juga menurun akibat proses penyimpanannya yang buruk.
Pejabat Kelurahan Damai Balikpapan Titik Murdianti mengakui, kualitas beras raskin dibawah standar. Namun kata Titik, pihaknya hanya bertugas mendistribusikan beras miskin itu bagi keluarga yang tidak mampu.
“Kami hanya melaksanakan program pemerintah menyalurkan beras, jadi soal kualitas berasnya bukan wewenang kami,” paparnya.
Sehingga bisa dimaklumi bila warga enggan membeli beras miskin ini. Beras beras ini sementara disimpan di Kantor Kelurahan Damai Balikpapan.
Beras miskin dijual seharga Rp 1.600 per kilogram. Masing-masing keluarga miskin mendapat jatah 15 kilogram atau Rp 24 ribu.