Gakin di Balikpapan Masuk BPJS
4 January 2014
Awas, Gas Ukuran 3 Kg Dikurangi
4 January 2014

Kimia Farma Buka 200 Klinik di Indonesia

RS Permata HatiNewsBalikpapan –

Kimia Farma membuka 200 klinik kesehatan dengan kualifikasi pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama (PPK1) di seluruh Indonesia.

“Itu klinik seperti puskesmas yang ada di tiap kecamatan. Jadi ada dokter umum untuk memberi layanan dasar kesehatan, dan bila diperlukan bisa memberi rujukan untuk pengobatan lanjutan, baik ke rumah sakit atau ke dokter spesialis,” terang Usep Hendarwien, Direktur Operasi PT Kimia Farma Apotek.

Pembukaan klinik-klinik tersebut mendukung pelaksanaan program Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang dimulai 1 Januari 2014 ini. Bagian dari SJSN adalah layanan kesehatan, mulai dari penanganan oleh tenaga medis hingga obat-obatan dan alat kesehatan .

Di Balikpapan salah satunya terletak di Apotik Kimia Farma di Km 5 Jalan Soekarno-Hatta.

Pembukaan klinik-klinik juga menjadikan Kimia Farma sebagai badan usaha milik negara (BUMN) penyedia layanan kesehatan terpadu terbesar di Indonesia. PT Kimia Farma Tbk sudah populer dengan jaringan apotek yang ada hampir di setiap kota di Indonesia.

“Seluruhnya ada 512 apotek dengan 700 orang apoteker,” sebut Hendarwien.  Sekarang Kimia Farma juga membuka 11 optik dan 38 laboratorium klinik.

Sebelumnya, pada malam pergantian tahun,  sebanyak 700 orang apoteker dari 512 apotek Kimia Farma di seluruh Indonesia turun langsung melayani pelanggan pada malam pergantian tahun 2013-2014.

Mereka juga memberi hadiah bingkisan spesial bagi sepuluh pelanggan yang berbelanja menjelang pergantian tahun.

Direktur Operasional Kimia Farma ini hadir di Apotek Kimia Farma Gunung Sari di Jalan Achmad Jani, Balikpapan. Ia memimpin para apoteker dari 13 apotek Kimia Farma di Balikpapan turun melayani langsung para pelanggannya—tugas yang pada hari biasa dikerjakan oleh asisten atau staf biasa.

Di apotek Kimia Farma pertama yang buka 24 jam di Balikpapan itu, Hendarwien memberi bingkisan bagi Ny Rahmat, yang menjadi pembeli obat terakhir yang berbelanja di 2013.

Ny Rahmat menebus obat dari resep dokter untuk suaminya yang tengah dirawat di RS Restu Ibu, rumah sakit dekat apotek Kimia Farma di kawasan Gunung Sari tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *