Kedelai Mahal, Produsen Tahu Tempe Balikpapan Batasi Produksi

Kedelai imporBalikpapan –

Para pengrajin di kawasan industry tahu tempe Kariangau Balikpapan Kalimantan Timur terpaksa membatasi produksi hingga 25 persen menyusul kenaikan harga impor kedelai. Harga beli kedelai kualitas 2 di Balikpapan melonjak jadi Rp 9.900 / kilogram dari biasanya seharga Rp 8 ribu / kilogram.

“Kami terpaksa mengurangi produksi hingga 25 persen dari biasanya,” kata pengrajin tahu merk Bandung, Herry  di kawasan industry tahu tempe Balikpapan, Rabu (28/8).

Hari hari normal, Herry mengaku mampu memproduksi tahu hingga sebanyak 8 ribu potong / hari. Sehubungan terbatasanya pasokan kedelai, katanya produksi terpaksa dibatasi hingga 6 ribu potong tahu / harinya.

Herry mengatakan pembatasan produksi dilakukan agar sesuai dengan stok bahan baku kedelai miliknya. Pembatasan produksi dimaksutkan agar produksi tahu miliknya tetap berjalan hingga tiba pasokan stok bahan baku kedelai dari Surabaya, Jakarta dan Makassar.

“Agar jangan sampai produksi berhenti karena bahan bakunya tidak ada, kasihan karyawan dan pelanggan,” ujarnya.

Pengrajin tahu tempe Balikpapan hingga kini belum berencana menaikan harga disesuaikan kenaikan harga kedelai. Pengrajin Balikpapan sudah terlanjur menaikan hingga 20 persen harga tahu tempe jelang bulan Ramadhan lalu.

“Harga tempe Rp 10 ribu per kilogram dan tahu pong jadi Rp 75 ribu untuk 200 potong tahu.  Permintaan harga tahu tempe juga relative normal,” paparnya.

Wakil Sekretaris Koperasi Tahu Tempe Balikpapan, Bowo mengatakan pihaknya sudah menjalin kesepakatan dengan pemasok kedelai dalam upaya pemenuhan kebutuhan pengrajin setempat. Dia memprediksi pada pekan ini akan tiba pasokan bahan baku kedelai pengrajin Balikpapan.

“Sudah datang stok untuk kami pada pekan ini untuk anggota saja,” tuturnya.

Pengrajin tahu tempe Kariangau, kata Bowo membutuhkan pasokan bahan baku kedelai 300 ton per bulannya. Suplay kedelai didominasi pasaran impor luar negeri.

“Produksi kedelai local Kaltim tidak ada,padahal  potensinya tinggi bila digarap,” paparnya.

Bowo mengaku pengrajin tahu tempe Kariangau sangat tergantung pasokan bahan baku kedelai impor. Pemerintah daerah semestinya mampu mengatasi permasalahan ketergantungan bahan baku pembuatan tahu tempe.

“Ada petani di Kutai Kartanegara dengan hasil kedelai yang bagus, namun produksinya masih kecil sehingga tidak bisa diandalkan. Semestinya pemerintah mampu menciptakan sawah sawah baru untuk menanam kedelai. Kaltim punya lahan luas untuk menciptakan lahan baru,” sesal Bowo.

Berita Terkait

1 Comment

  1. […] Teritip Kota Balikpapan Kalimantan Timur merayakan panen raya tanaman padi yang pertama dalam kurun waktu empat tahun terakhir.  Bencana kemarau panjang memang […]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *