PT Pertamina mengoperasikan depot mini BBM atau biasa disebut jobber di Sanggau Kalimantan Barat. Keberadaan jobber ini dimaksutkan guna menjaga pasokan BBM masyarakat di wilayah perbatasan Indonesia – Malaysia di Kalimantan.
“Agar kelangsungan pasokan BBM tetap terjaga,” kata Direktur Pemasaran PT Pertamina, Ahmad Bambang, Selasa (27/10).
Ahmad mengatakan kelancaran distribusi BBM ini diperlukan guna memenuhi kebutuhan 17 SPBU dan 5 PLTD di wilayah perbatasan Kalbar. Selama ini penyalurannya berasal dari terminal BBM Pontianak, Sintang dan floating storage Sangau menempuh alur Sungai Melawi.
“TBBM Pontianak sejauh 220 kilometer dan TBBM Sintang sejauh 90 kilometer. Depot mini Sanggau sangat membantu,” tuturnya.
Saat ini, kebutuhan BBM perbatasan Kalbar memperoleh pasokan dari Pontianak yang jaraknya relatif jauh dari titik konsumen. Dengan pola pasok tersebut, Pertamina kerap mengalami kendala, terlebih ketika terjadi pendangkalan Sungai Melawi yang dapat mencapai 6 bulan.
Ahmad mengungkapkan jobber ini dapat memberikan jaminan pemenuhan kebutuhan BBM di wilayah perbatasan yakni Kabupaten Sanggau, Sekadau, dan Landak. Selain jaminan pasokan, Jobber diyakini dapat memberikan potensi efisiensi biaya angkut BBM sebesar Rp15 miliar dalam setahun.
Jobber ini berlokasi di tepi Sungai Melawi, Desa Sei Batu, Kecamatan Sanggau Kapuas. Jobber Sanggau di bangun oleh swasta yakni PT Cakra Buanamas Utama. Fasilitas tersebut memiliki sarana fasilitas floating jetty, 2 tanki premium kapasitas 2 ribu kilo liter, 3 tanki solar kapasitas 6 ribu kilo liter, dan 1 tanki pertamax kapasitas 1.500 kilo liter.
“Dengan kapasitas Jobber ini ketahanan stok BBM untuk ke Kabupaten Sanggau, Sekadau dan Landak dapat lebih terjaga dan distribusi BBM dapat disalurkan sekitar 16.000 KL/bulan. Bagi pemerintah daerah, Jobber ini diyakini dapat meningkatkan pendapatan daerah,” paparnya.
Ahmad Bambang menambahkan, untuk memaksimalkan kinerja Jobber Sanggau, kondisi akses jalan dan jembatan yang layak sangat diperlukan. Kondisi saat ini jalan akses masih belum layak dan licin jika dalam kondisi hujan, serta beberapa akses jembatan menuju Jobber dalam kondisi tidak aman.
“Butuh peran serta pemerintah daerah dalam pembangunan infrastrukturnya,” ujarnya.